Brimob Datang, Calo Kabur

TANGERANG, KOMPAS.com — Puluhan Brimob Polda Metro Jaya dikerahkan PT Angkara Pura II, pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (14/7/2011), untuk mendampingi petugas keamanan menertibkan para pelaku usaha ilegal.

Kedatangan polisi itu membuat ratusan calo tiket, taksi gelap, pedagang asongan, dan preman yang sering meresahkan pengguna jasa penerbangan langsung hilang. Sejauh pengamatan Kompas, anggota Brimob dilengkapi senjata.

Mereka beriringan berjalan dan menyisir mulai terminal penumpang 1A sampai 1D. Namun, tak satu pun pelaku usaha ilegal yang diincar tertangkap. Semuanya bersembunyi dan tidak berani muncul.

Deputi General Manager PT Angkara Pura II, Mulya Abdi, mengatakan, dalam operasi gabungan ini dikerahkan 60 personel anggota Brimob, 20 personel anggota Polres Bandara, dan 20 petugas keamanan bandara untuk mengusir mereka.

"Tidak satu pun yang tertangkap karena para calo tiket, taksi gelap, pedagang asongan, dan preman karena operasi ini telah bocor duluan," jelas Mulya.

Menurut Mulya, puluhan anggota Brimob itu disiagakan selama 24 jam dengan secara bergantian di bandara tersebut. "Setelah operasi, mereka tidak pulang, melainkan menginap di sini. Kami sudah menyediakan tempatnya," jelas Mulya.

Kepala Polres Khusus Bandara Soekarno-Hatta Kombes Reynhard Silitonga mengatakan, pihaknya mendukung upaya kegiatan pembersihan "penyakit masyarakat" itu. "Penertiban ini untuk menajdikan kawasan bandara lebih tertib, aman, dan nyaman," kata Reynhard.