Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sapi Bunting, Produksi Susu Turun

Kompas.com - 07/07/2011, 13:20 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Seminggu terakhir ini, produksi susu sapi di wilayah Malang Raya (Kota Malang/Batu dan Kabupaten Malang), Jawa Timur, menurun. Penyebabnya, mayoritas sapi perah penghasil susu sedang bunting.

Sapi penghasil susu di wilayah Malang Raya kebanyakan dari wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Berdasarkan data Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Makmur Ngantang, susu segar yang disetor peternak turun dari 85 ton per hari menjadi 75 ton per hari.

Menurut Wakil Ketua KUD Sumber Makmur, Kecamatan Ngantang, Sumardi, penyebabnya adalah banyak sapi sedang bunting. "Penurunannya hingga 10 ton per hari. Penurunan produksi susu itu disebabkan mayoritas sapi di wilayah Ngantang sedang bunting tua," katanya.

Sapi yang sedang bunting tua tak bisa menghasilkan susu. "Kalau dipaksa diperah, itu membahayakan sapinya. Makanya, lebih baik tidak diperah," ujarnya, Kamis (7/7/2011).

Selain banyak sapi yang bunting, penyebab turunnya produksi susu juga karena musim kemarau.  "Hal ini hampir terjadi setiap tahun. Mungkin akibat jumlah pakan, seperti konsentrat, menurun," katanya.

Meski demikian, menurut Sumardi, penurunan produksi susu itu tak perlu dirisaukan. "Siklus produksi susu setiap tahun pasti akan mengalami peningkatan. Pihak KUD Sumber Makmur tetap optimistis kalau produksi susu bakal segera naik mendekati produksi rata-rata 85 ton per hari," katanya.

Pada Oktober hingga November mendatang akan masuk masa panen. "Pada masa itu, semua sapi yang bunting tua akan segera melahirkan dan setelah melahirkan, sudah kembali bisa diambil susunya," katanya.

Di tempat berbeda, hal senada dikatakan Wakil Ketua Bidang Organisasi Gabungan Koperasi Susu Indonesia Jawa Timur Sulistiyanto. Menurutnya, produksi susu di tingkat peternak memang mengalami penurunan drastis. "Penyebabnya banyak sapi bunting tua. Yang jelas, produksi susu akan menurun," ujarnya.

Saat ini, kondisi peternakan sapi perah rakyat di bawah koperasi populasinya memang relatif rendah dengan skala kepemilikan masih 2-3 ekor. Di Jatim, jumlah populasi pada 2010 mencapai 139.065 ekor, jumlah peternaknya sebanyak 37.826 orang.

"Saat ini, peternak sapi juga kesulitan mendapatkan bibit unggul. Selain itu, juga sarana prasarana yang minim. Faktor lain yang dihadapi adalah masalah pemasaran. Industri pengolahan susu menjadi single market yang menentukan harga dan kualitasnya," katanya.

Rata-rata produksi susu di Jawa Timur, katanya, masih 770.550 kg per hari. "Produksi itu masih jauh dari kebutuhan pasar yang ada. Semoga produksi susu segera kembali normal," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com