Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Hama Wereng Meluas

Kompas.com - 26/06/2011, 10:52 WIB

LUMAJANG, KOMPAS.com — Serangan hama wereng coklat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, semakin meluas akibat anomali cuaca dan penanaman padi yang tidak serentak.     

Koordinator Hama Penyakit Tanaman Dinas Pertanian Lumajang, Utomo, Minggu (26/6/2011), mengatakan, lahan pertanian yang terserang hama wereng coklat meluas hingga 14 kecamatan dari 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang.     

"Hanya tujuh kecamatan yang bebas dari serangan hama wereng, yakni Kecamatan Gucialit, Senduro, Tempeh, Pasirian, Pronojiwo, Pasrujambe, dan Ranuyoso," tuturnya.

Sebanyak 14 kecamatan yang terserang hama wereng coklat adalah Kecamatan Klakah, Kunir, Sukodono, Padang, Tekung, Randuagung, Kedungjajag, Jatiroto, Candipuro, Rowokangkung, Lumajang, Yosowilangun, Tempursari, dan Sumbersuko.     

"Luas lahan pertanian yang terserang hama wereng di 14 kecamatan mencapai 349,24 hektare akibat anomali cuaca yang menyebabkan serangan hama semakin meluas," paparnya.     

Selain serangan hama wereng coklat, lanjut dia, hama tikus dan penggerek batang juga menyerang sejumlah lahan pertanian di Lumajang yang luasnya mencapai 4,6 hektare.   "Serangan tikus menyebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Yosowilangun, Tempeh, Pasirian, dan Tempursari," katanya.     

Utomo menuturkan, serangan hama penggerek batang di lahan pertanian sebesar 7,85 hektare yang tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Jatiroto, Sukodono, Padang, Tempeh, Randuagung, dan Kedungjajag.          

Disperta Lumajang, lanjut dia, bersama petani melakukan pengendalian terhadap serangan hama secara serentak agar tidak semakin meluas dan menyebabkan tanaman padi gagal panen (puso).     

"Kami juga mendapatkan bantuan pestisida dari Pemprov Jatim untuk mengendalikan serangan hama wereng coklat yang semakin meluas di Lumajang," tuturnya.     

Luas areal sawah yang sudah dikendalikan atas serangan hama dan penyakit tanaman mencapai 2.196 hektare, sehingga lahan pertanian tersebut dapat panen pada waktunya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com