Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Siti Belum Bebas Hukuman Mati

Kompas.com - 23/06/2011, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan pernyataan untuk meluruskan pemberitaan media massa yang mengatakan bahwa Siti Zaenab, mantan TKI asal Bangkalan, Madura, telah terbebas dari ancaman hukuman mati di Madinah.

Pemberitaan media massa menyebutkan, lepasnya Siti, yang diputuskan bersalah membunuh majikannya dengan pisau pada November 2009 lalu, dari hukuman mati berkat diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan almarhum Presiden ke-3 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Saat itu, Gus Dur menghubungi Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul-Aziz Al Saud.

"Tanpa mengecilkan kontribusi pemerintahan terdahulu, kasus yang dialami Siti Zaenab masih berjalan. Penundaan bukan karena pendekatan kepada pihak raja, melainkan karena anak korban masih berusia satu tahun. Jadi, saat ini masih menunggu anaknya akil balig dan ditanyakan pendapatnya, apakah memaafkan. Kalau anaknya menolak memaafkan, Siti Zaenab akan dihukum mati," kata Marty pada jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (23/6/2011).

Marty mengatakan, saat ini pemerintah terus menjalin komunikasi dengan anak korban. Marty juga mengatakan bahwa Filipina yang selama ini dianggap sebagai salah satu negara yang berhasil memberikan perlindungan kepada tenaga kerjanya di Saudi tak dapat sepenuhnya menyelamatkan warganya dari hukuman mati.

Sepanjang 2001-2008, enam warga negara Filipina dieksekusi hukuman mati kendati kepala negaranya dan menteri luar negerinya telah melakukan diplomasi tingkat tinggi. Sementara itu, sepanjang 1999-2011, ada dua TKI yang dieksekusi mati, yaitu Warni bin Samiran pada 1999 dan Ruyati binti Satubi pada 2011.

"Satu fakta lagi, kita sudah berhasil membebaskan sembilan orang WNI, dan bahkan dua tahun terakhir ini kita sudah membebaskan empat WNI dari hukuman mati," kata Marty.

Marty juga mengatakan, sepanjang tahun ini Pemerintah Indonesia telah bekerja keras mengamankan, menyelamatkan, dan melindungi WNI dari krisis di Mesir, Tunisia, Libya, Yaman, dan Bahrain. Pemerintah juga telah menyelamatkan 20 anak buah kapal dari pembajak di Somalia dan ribuan warga dari bencana alam gempa bumi dan ancaman kebocoran radiasi nuklir di Jepang.

"Selama 2011, lebih kurang ada 15.000 WNI yang telah diselamatkan dari berbagai belahan dunia," kata Marty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com