Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawapening Dibahas

Kompas.com - 22/06/2011, 04:46 WIB

Krisis air sudah terjadi dalam dua bulan terakhir. Musim kemarau menyedot habis persediaan air tanah di sumur-sumur warga di 11 desa di wilayah kecamatan tersebut. Sungai Tripa pun kini menjadi sandaran warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Padahal, debit Sungai Tripa pada masa kemarau ini sudah berkurang drastis akibat rusaknya daerah aliran sungai dari hulu hingga hilir serta akibat maraknya perkebunan kelapa sawit yang menyedot persediaan air sungai.

Hasna (30), warga Desa Kabu, Kecamatan Tripa Makmur, mengatakan, sumur miliknya kering sejak 2-3 bulan terakhir. Dia harus ke sungai sejauh 500 meter setiap hari untuk mendapatkan air bersih. ”Air sungainya sebenarnya kotor, tetapi bagaimana lagi. Adanya cuma itu,” kata Hasna.

Mohamad Elde (45), Ketua Tuha Peut, perwakilan adat Desa Kabu, mengatakan, sumur-sumur warga umumnya hanya sedalam maksimal 4 meter. Hampir setiap musim kemarau selalu kering. (uti/han)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com