Jakarta, Kompas -
Hal itu mengemuka dalam media edukasi ”Sehat dan Mandiri di Masa Tua dengan Menjaga Nutrisi Seimbang” yang diselenggarakan Divisi Geriatri Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Selasa (24/5) di Jakarta.
Di Indonesia, jumlah orang lanjut usia (lansia) bertambah seiring peningkatan usia harapan hidup. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sekitar 237 jiwa, sekitar 20 juta adalah penduduk berusia lanjut.
Makanan lengkap mencakup zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak), zat gizi mikro (vitamin dan mineral), serat, dan air dalam jumlah memadai.
Kekurangan gizi tak lepas dari faktor menurunnya fungsi fisiologis, kesalahan pola makan, adanya penyakit tertentu, serta konsumsi banyak obat. ”Malanutrisi pada usia lanjut merupakan konsekuensi dari berbagai masalah sosial, ekonomi, fisik, somatik dan lingkungan. Orang tua yang sulit makan atau makan dengan porsi sedikit jangan dianggap wajar karena bisa menyebabkan malanutrisi,” kata Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri Departemen Penyakit Dalam FKUI.
”Sayangnya kekurangan nutrisi pada lansia sering tidak terdiagnosis. Padahal, nutrisi yang tidak ditangani dengan baik akan mendatangkan masalah kesehatan,” kata Nina.
Hal senada dinyatakan Edy Rizal Wahyudi dari Divisi Geriatri Penyakit Dalam FKUI. ”Keluhan pasien lansia yang datang ke rumah sakit sering disebabkan mereka tidak mengonsumsi nutrisi dengan baik. Penting dilakukan perbaikan asupan nutrisi agar orang tua mengonsumsi makanan berimbang untuk kebutuhan tubuh,” ujarnya.