Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Siapkan Cara Baru

Kompas.com - 23/05/2011, 21:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta telah menyiapkan cara baru untuk menertibkan penumpang yang kerap menduduki atap KRL. "Kami sedang merencanakan akan memasang rambu-rambu yang digantung di lokasi-lokasi tertentu," kata Mateta Rizalulhaq, Kepala Humas PT KAI Daop I, saat ditemui di kantornya, Jalan Taman Stasiun Kota Nomor 1, Jakarta, Senin (23/5/2011).

Rambu-rambu tersebut akan berfungsi sebagai papan penghalang yang pemasangannya akan diatur sesuai tinggi KRL. Dengan demikian, penumpang yang tetap nekat menempati atap KRL dengan sendirinya berpotensi menghantam rambu-rambu yang terpasang.

Pilihan PT KAI kali ini terbilang keras dan berisiko. Hal ini cukup beralasan karena pemasangan rambu ini merupakan cara kesekian yang dipakai pihak KAI untuk menertibkan penumpang. "Mulai dari menyirami oli di atap, memasang kawat berduri, menanam paku sekitar 10 cm, sampai menyemprot dengan cairan berwarna," ujar Mateta. Namun, upaya itu hingga saat ini tak juga mampu membendung kebiasaan sejumlah penumpang untuk duduk di atap kereta.

Karena pertimbangan risiko, menurut Mateta, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah sosialisasi. "Sosialisasi, penerangan, dan pengumuman akan kami galakkan sejak awal. Prioritasnya pada kesadaran penumpang sendiri. Tapi ini (sosialisasi) penting untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan," ujar Mateta.

Pihaknya juga sangat mengharapkan dukungan dan kehadiran aparat penegak hukum dalam operasi penertiban. "Nantinya setiap pelanggar aturan tersebut bisa langsung mendapat pemeriksaan dan tindakan hukum yang sesuai," kata Mateta.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) dalam pemeriksaan langsung terhadap pelanggar aturan yang ditemui. "Dari lembaga sendiri (PT KAI) akan ada PPNS. Pihak kepolisian juga akan diajak untuk mencegah keributan," ujar Mateta.

Ia menjanjikan pula akan menghadirkan anjing-anjing penjaga yang membantu penertiban penumpang di stasiun-stasiun yang disinggahi KRL. "Kita akan lihat apakah masih ada yang nekat menaiki atap KRL," lanjutnya.

Mateta mengharapkan pengertian penumpang tentang bahaya duduk di atas atap. "Pertama, keselamatan mereka menjadi taruhan. Yang kedua, imbasnya bisa mengganggu operasi kereta secara umum, yang artinya mengganggu ribuan penumpang lainnya jika terjadi suatu kecelakaan," kata Mateta mengingatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com