Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Tamat SMA, Digilir Empat Pemuda

Kompas.com - 17/05/2011, 10:28 WIB

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Malang nian nasib perempuan ABG, sebut saja X (18). Baru beberapa jam merayakan kelulusannya dari sebuah SMA di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kegadisannya direngut Randi (18), pacarnya sendiri, pada Senin (16/5/2011) malam. Tragisnya, diduga Randi juga berkomplot dengan tiga rekannya untuk menggilir X. 

Mendapat perlakuan seperti itu, X (18) mengadukan tindak kekerasan seksual yang baru menimpanya ke polisi. Dengan sesenggukan, X mengaku dirinya digilir empat pemuda berandal di sebuah kebun cokelat tak jauh dari permukiman penduduk di Kecamatan Andreapi, Polewali Mandar, Senin malam.

Ceritanya bermula ketika X diajak Randi jalan-jalan ke sebuah pasar malam di Polewali Mandar. Randi adalah pemuda yang baru sebulan dikenalnya. Keduanya pun membuat janji untuk bertemu di Pantai Bahari, Polewali. Dari sana Randi kemudian berjanji akan mengajak X jalan-jalan ke pasar malam di Polewali.

Sesampai di lokasi, ternyata Randi tidak masuk ke lokasi pasar malam. Kepada X, Randi mengatakan ingin mengajak X ke rumah salah seorang sahabatnya. X pun tidak curiga.

Namun, perjalanan ternyata makin jauh meninggalkan permukiman warga. Saat itulah X mulai menangkap firasat buruk. Dugaan X terbukti. Dia bukannya dibawah ke rumah temannya, melainkan digiring ke sebuah kebun cokelat. Lokasinya sekitar 2 kilometer dari permukiman penduduk di Kecamatan Andreapi, Polewali. Di tempat ini X dipaksa melayani nafsu bejat Randi.

Rupanya Randi tak sendirian. Ada tiga teman lainnya, yaitu Icang (20), Ula (23), dan Memet (21). Mereka bertiga diduga sudah menunggu sebelum kedua pasangan baru ini tiba di lokasi kejadian. Seperti sekenario cerita yang sudah direncanakan bersama, semuanya berjalan mulus.

Seusai Randi melampiaskan nafsu bejatnya, ketiga rekannya tadi yang diduga sudah mengintip dari jarak dekat tiba-tiba menyergap kedua pasangan ini. Agar sandiwaranya tidak terbongkar, Randi seolah-olah tak mengenal ketiga rekannya yang menyergap seusai menodai pacar barunya dengan cara paksa. Ketiga rekan Randi seolah-olah menangkap basah Randi dan X yang berbuat mesum di tengah kebun. Namun, bukannya melaporkan tindakan asusila ini ke polisi, ketiganya malah minta "jatah".

X sempat memberontak, tetapi apa dayanya. Ketiga pemuda itu pun dengan leluasa melampiaskan nafsu bejatnya hingga X pingsan.

Sadisnya, X yang tidak berdaya malah ditinggal seorang diri pada malam yang gelap gulita di kebun cokelat oleh para begundal itu. Dengan setengah sadar, X kemudian berusaha berjalan tertatih-tatih mendekati permukiman penduduk sebelum akhirnya mendapat pertolongan warga setempat.

Dari kesaksian warga, X baru tahu bahwa pemuda yang baru sebulan pacaran dengannya itu sengaja menyerahkan mahkotanya kepada para pemuda lain dengan cara paksa.

Di hadapan polisi, X menangis sesenggukan menceritakan nasib tragis yang dialaminya. X mengaku tak menyangka pemuda yang dikenalnya dermawan dan suka menolong itu ternyata pria bejat yang tega menyerahkan dirinya kepada orang lain.

"Saya tidak sangka Pak, Randi yang tampak sopan dan solider itu rupanya pria bejat," ujar X kepada petugas.

X mengadu dan meminta belas kasihan kepada petugas agar Randi dan tiga rekannya yang telah menyusun sandiwara jahat di depan matanya itu bisa ditangkap dan dijerat hukum. X mengaku bersumpah tak akan memaafkan. Dia mendesak polisi agar segera menangkap para pelaku karena identitas dan alamat rumah pelaku diketahui warga setempat.

Kepala Kepolisian Sektor Polewali AKP I Wayan berjanji akan segera membekuk para tersangka. Seusai menerima keterangan korban, I Wayan menyatakan telah mengerahkan sejumlah anggotanya ke beberapa lokasi yang selama ini diduga jadi tempat mangkal para pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com