Buruh Makassar Gagal Duduki Bandara

MAKASSAR, KOMPAS.com -  Peringatan hari buruh atau May Day, 1 Mei 2011, diwarnai aksi saling dorong dan nyaris adu jotos dengan polisi, saat ratusan buruh yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI) memaksa untuk menduduki bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Siaga satu Polda Sulawesi Selatan di jalan pintu masuk Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, tak membuat nyali para ratusan buruh menciut. Sebaliknya para buruh yang tergabung dalam FORI Sulsel dengan komando terarah, merapat mendekati polisi yang berjaga hingga empat lapis.

Sembari berorasi dan menyanyikan lagu perjuangan, demonstran buruh merengsek mendekati blokade polisi yang rapat. Begitu tiba di jalan masuk bandara internasional Sultan Hasanuddin, sejumlah polwan telah menanti di posisi depan. Para demonstran pun tak mau kalah, buruh-buruh perempuan yang bertuliskan FORI Indonesia segera berpindah ke posisi depan. Mereka saling berhadapan dalam suasana tegang.

Dalam hitungan beberapa menit dan tanpa negosiasi, ratusan buruh berupaya menerobos hingga terjadi aksi saling dorong. Tak hanya itu, sempat terjadi adu jotos saat polisi menendang salah seorang demonstran yang mencoba menyerobot masuk bandara.

Emosi pun tersulut, ratusan buruh terprovokasi hingga mereka ikut menyerobot masuk dengan mendorong polisi. Polisi melawan dan memukul mundur para buruh hingga dua meter.

Hingga aksi berakhir dan negosiasi buntu, ratusan buruh gagal menduduki bandara seperti rencana semula. Dalam aksinya mereka menuntut agar perusahaan menghentikan pemberangusan serikat buruh, penghapusan sistem kontrak, menolak upah murah, meminta pertanggungjawaban pemerintah terhadap TKI di luar negeri, dan menjadikan Marsinah sebagai pahlawan buruh Nasional.