Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana India, Briptu Norman, dan SBY

Kompas.com - 19/04/2011, 10:25 WIB

KOMPAS.com — Tanggal 26 Januari 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ny Ani Yudhoyono dan rombongan menghadiri Republic Day (Hari Republik, kemerdekaan India yang sesungguhnya). Hari Republik pertama diadakan tahun 1950 dihadiri Presiden Soekarno dan Ny Fatmawati. Hari Republik Ke-61 lalu diadakan di India Gate, New Delhi. Dalam undangan untuk para wartawan, dicantumkan puluhan barang yang dilarang dibawa masuk ke tempat acara, antara lain, bolpoin, peniti, laptop, segala jenis kamera, semua jenis korek api, dan silet.

Dari tempat parkir kendaraan ke tempat acara, para wartawan harus berjalan menembus massa berbondong-bondong dengan pakaian tampak kumal dan melintasi kebun berdebu. Di titik akhir paling dekat dengan tempat acara disediakan tempat buang air untuk kaum pria. Para wartawati Indonesia tertawa terbahak-bahak menyaksikan para wartawan Indonesia buang air. Tempat buang air kecil ini terbuka, segala macam gerak dan gaya pria yang sedang buang air bisa terlihat.

Parade kolosal Hari Republik ini luar biasa. Pameran kekuatan militer, seni, industri, dan kisah sejarah bisa disaksikan di acara ini. Ketika pasukan berkuda kebesaran tradisional berlalu, para wartawan Indonesia terbahak-bahak lagi karena pasukan berkuda ini diikuti orang-orang berseragam kuning berlari-lari di belakangnya. Orang-orang berseragam kuning ini bertugas memunguti kotoran kuda.

Selain ada pergelaran tari-tari dengan goyang pinggul para perempuan muda juga muncul kereta api kuno yang dipamerkan Kementerian Kereta Api India. Kereta kuno ini sering ditumpangi Rabindranath Tagore, pemenang Nobel Kesusastraan karena puisinya "Gita Nyali". Di gerbong kereta api itulah Tagore banyak menulis puisi-puisinya.

Presiden Yudhoyono dan wartawan juga datang ke Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan untuk menerima....(Selengkapnya baca Harian Kompas, Selasa 19 April 2011, halaman 2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Nasional
    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Nasional
    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    Nasional
    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

    Nasional
    Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

    Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

    Nasional
    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

    Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

    Nasional
    DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

    DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

    Nasional
    Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

    Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

    Nasional
    Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

    Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

    Nasional
    Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

    Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

    Nasional
    Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

    Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

    Nasional
    DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

    DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

    Nasional
    Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

    Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com