Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI: Belum Ditemukan Kesalahan Prosedur

Kompas.com - 18/04/2011, 14:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, terkait bentrokan di Kebumen, Jawa Tengah, TNI belum menemukan adanya kesalahan prosedur. Kendati demikian, Panglima mengatakan, TNI mendukung investigasi terkait insiden yang menimbulkan korban jiwa tersebut. 

"Identifikasi tetap kita lakukan. Tetap ada penyelidikan internal untuk mengevaluasi," kata Panglima secara singkat di sela-sela Rapat Kerja Penyusunan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (18/4/2011).

Seperti diwartakan, pasukan TNI terlibat bentrok dengan warga Desa Setrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2011). Bentrokan dipicu oleh penolakan warga atas latihan militer yang digelar di wilayah mereka. Tercatat, empat petani tertembak dan 13 petani lainnya terluka.

Terkait peristiwa itu, Polres Kebumen memeriksa tujuh orang. "Hingga sekarang sudah tujuh orang diperiksa di Polres Kebumen karena di lapangan ditemukan adanya indikasi tindak pidana," kata Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang di Kebumen, Minggu (17/4/2011) dini hari.

Kapolda mengatakan, indikasi tindak pidana di lapangan, antara lain, ditandai dengan ditemukannya benda-benda yang digunakan untuk menutup jalan umum dan gapura Dislatbang yang roboh. "Ini semua karena tindakan kesengajaan atau karena bencana. Kalau disengaja, siapa pelakunya. Ini perlu diungkap. Kami sedang bekerja keras mengungkap kasus ini," katanya.

Ia mengatakan, kalau ditemukan unsur tindak pidana dalam insiden ini, para pelaku akan diproses sesuai undang-undang. Kapolda mengatakan, pihaknya juga mendalami apakah ada indikasi penggerak massa dalam kejadian tersebut. 

Mengenai pemeriksaan terhadap prajurit TNI AD yang terlibat dalam bentrokan, ia mengatakan, hal itu merupakan kewenangan POM. Pangdam Mayjen TNI Langgeng Sulistyo mengatakan, pihaknya telah menerjunkan POM untuk memeriksa semua anggota yang terlibat. "Tidak pandang bulu, semua akan diperiksa, termasuk komandan dan juga saya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com