Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD Idap Tumor Mata Selama 3 Tahun

Kompas.com - 18/04/2011, 05:55 WIB

PINRANG, KOMPAS.com — Andani (9), siswi kelas II SD Inpres 264 Linoe, Dusun Linoe Desa Mangki, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menderita tumor di bagian matanya sejak tiga tahun lalu.

Tumor itu terus membesar hingga seukuran telur ayam. Hendarti, ibu Andani, kepada Kompas.com, Minggu (17/4/2011), di kediamannya, mengisahkan, tiga tahun lalu ketika menghadiri hajatan salah seorang keluarganya tiba-tiba mata kanan putrinya tersebut berputar dan langsung menonjol keluar.

"Waktu itu, Andani mengaku tidak merasa kesakitan," katanya. Wanita yang ditinggal pergi suaminya ini mengaku hanya mampu membawa Andani berobat ke dukun.

Itu pun saat dia memiliki uang lebih dari sisa kebutuhan yang disisihkan dari hasil penjualan daun pisang. Hendarti mengaku kesulitan untuk biaya pengobatan tumor pada mata kanan putrinya. Niat berobat ke dokter pun ditepisnya meski gratis karena beratnya biaya transportasi.

"Untuk sehari-hari saja kami sudah terbebani. Kadang kami hanya makan ubi kalau kehabisan beras," katanya. Hendarti tinggal berdua dengan putrinya di rumah panggung yang terbuat dari kayu yang mulai lapuk.

Tak banyak yang bisa dilakukan ibu paruh baya tersebut selain mencari daun pisang untuk dijualnya ke pasar karena kondisinya pun kerap sakit-sakitan. Sementara Andani belakangan kerap sering merasa kesakitan pada bagian matanya kanannya yang menurutnya tidak lagi mampu ia fungsikan.

"Andani pun malas masuk sekolah karena malu lantaran dihindari dan kerap menjadi bahan ejekan teman-teman sekolahnya. Kami betul-betul berharap bantuan untuk menolong putri kami," kata Hendarti lirih.

Kepala Puskesmas Cempa Andi Ultapri mengaku sempat menyarankan ibu penderita tumor tersebut untuk memeriksakan anaknya ke dokter umum. Namun, hanya sekali itu Hendarti datang membawa putrinya berobat.

Andi memaparkan, jika benjolan itu menyerang sejak lahir, penyakit tersebut dapat digolongkan sebagai exophtalmus, yang disebabkan penyumbatan cairan pada sel otak yang menimbulkan tekanan dan menyerang bagian tubuh manusia yang paling lemah seperti mata.

"Perlu diagnosa untuk memastikan tumor atau bukan di mata penderita. Namun, penderita tidak kunjung datang seperti yang kami sarankan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com