Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GKI Mendesak Kepolisian Usut Penembakan

Kompas.com - 14/04/2011, 16:51 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com — Ketua Klasis Mimika Gereja Kristen Injili (GKI) Papua Pdt Matheus Adadikam mendesak pihak kepolisian dan aparat terkait lainnya mengusut tuntas kasus penembakan karyawan PT Freeport Indonesia yang menewaskan Daniel Mansawan dan Hari Siregar.

Pdt Adadikam menegaskan, Gereja mengutuk keras pelaku yang telah bertindak sangat keji, yaitu membunuh Daniel dan Hari dengan cara membakar kedua korban bersama kendaraan yang mereka tumpangi.

"Kami sangat berharap pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten, bersama jajaran TNI dan Polri mengusut tuntas masalah ini. Jangan pernah menganggap ini masalah kecil. Ini adalah kejahatan kemanusiaan dan merupakan pelanggaran HAM berat," kata Pdt Adadikam, Kamis (14/4/2011).

Selama beberapa tahun terakhir situasi keamanan di Mimika, terutama di areal PT Freeport Indonesia, terus mengalami gangguan dan hal itu mengakibatkan karyawan tidak nyaman bekerja.

Padahal, PT Freeport memberikan kontribusi yang sangat besar bagi negara melalui royalti dan pajak-pajak yang dibayarkan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kabupaten Mimika.

"Sangat ironis ketika negara dan daerah menggantungkan pendapatannya dari Freeport, tapi karyawan sebagai aset utama dalam meningkatkan produktivitas perusahaan justru tidak diberi jaminan keamanan," tutur Pdt Adadikam.

Menurut dia, saat ini masyarakat Mimika, terutama karyawan Freeport, berada dalam kondisi bingung dengan berbagai kejadian teror penembakan yang terus-menerus terjadi di areal tambang emas, tembaga, dan perak itu sejak Juli 2009.

Pasalnya, semua kejadian teror penembakan tersebut tidak pernah diungkap tuntas, siapa sesungguhnya dalang di balik semua peristiwa itu.

"Harapan masyarakat untuk dapat mengetahui siapa sesungguhnya aktor utama di balik semua peristiwa di PT Freeport selama ini selalu kandas dengan adanya kejadian-kejadian lanjutan. Lantas, siapa yang harus dipersalahkan. Kami masyarakat hanya menginginkan hidup dalam kondisi aman dan damai," ujar Pdt Adadikam.

Dalam pengungkapan berbagai kasus teror penembakan di areal Freeport, Pdt Adadikam meminta aparat kepolisian tidak menjadikan masyarakat yang tidak bersalah sebagai kambing hitam.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com