Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Saya Stop Bicara Gedung Baru

Kompas.com - 13/04/2011, 16:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie mengaku ingin berhenti mengomentari ataupun berbicara tentang rencana pembangunan gedung baru. Ia mengatakan, DPR menerima dinamika yang terjadi pasca-keputusan melanjutkan pembangunan gedung yang diambil pada Kamis (8/4/2011) pekan lalu.

"Soal gedung sudah cukup enggak usah dibicarakan lagi karena tadi malam saya sudah bicara di dua televisi. Dinamika yang terjadi kita terima saja. Masalah gedung tak perlu lagi kita bicarakan walaupun ada perkembangan-perkembangan yang tak perlu saya respons sendiri karena itu sudah tidak pada tempatnya lagi saya merespons," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/4/2011).

Menurut politisi Demokrat ini, produk keputusan DPR merupakan produk formil dan bukan keputusan pribadi Marzuki Alie. Oleh karena itu, menurutnya, pimpinan lain bisa ditanyakan tentang gedung baru. Marzuki menegaskan, pernyataannya sebelumnya tentang gedung baru sudah komprehensif, termasuk soal dugaan perbedaan sikap dengan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum rapat konsultasi digelar.

"Tak perlu dipertanyakan lagi dalam pertemuan kali ini," katanya.

Keengganan Marzuki untuk berkomentar juga berlaku untuk pertanyaan mengenai laporan sejumlah koalisi masyarakat terhadap dirinya ke Badan Kehormatan DPR tadi pagi. Dia menyerahkan prosesnya kepada BK untuk memutuskan.

"Biar BK melihat dokumen yang ada. Karena pada saat rapat konsultasi yang konferensi pers, Pak Anis Matta yang bicara. Kalau mau nuntut, nuntut Anis Matta dong, bukan Marzuki Alie. Yang nyampein kan dia. Bukan saya," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com