Hatta: "Creme de la Creme" untuk Jembatan Selat Sunda

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah terus menghimpun investor yang terbaik dari seluruh investor terbaik dan desainer terbaik atau Crème de la Crème yang telah menyatakan minatnya untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS). Itu perlu karena JSS akan dijadikan sebagai salah satu ikon baru Indonesia di mata dunia.

"Kami betul-betul Indonesia. Kami ingin ini menjadi ikon Indonesia, yang mendesain harus Indonesia dan sedapat mungkin tenaga ahlinya dari Indonesia. Ingat, kami mengumpulkan seluruh crème de la crème Indonesia untuk mendesain itu," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (12/4/2011), seusai menghadiri acara pembukaan Indonesia International Infrastructure 2011.

Menurut Hatta, pemerintah akan melakukan rapat sekali lagi untuk mematangkan rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa (di Provinsi Banten) dengan Pulau Sumatera (Lampung) ini. "Tentu saja untuk pendanaan, karena dananya begitu besar, tidak masalah. Nanti kami lihat BUMN atau BUMD (badan usaha milik daerah). Siapa pun nanti akan membentuk konsorsium dari dalam negeri," ujarnya.   

Seperti diberitakan, pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden Khusus tentang Percepatan Pembangunan Jembatan Selat Sunda. Peraturan itu ditargetkan rampung April 2011.  

Sementara itu, pembangunannya ditargetkan mulai tahun 2014. Draf Peraturan Presiden Khusus itu telah selesai dibahas Kementerian Perekonomian. Selanjutnya, draf diharmonisasi oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebelum disampaikan kepada Presiden. (Kompas, 24 Maret 2011).     

Estimasi biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda 10 miliar-15 miliar dollar AS atau Rp 87 triliun-Rp 114,5 triliun. Estimasi biaya itu masih menyesuaikan desain yang dipilih. Pemerintah menginginkan ada kereta api di tengahnya.Tentu biayanya akan lebih tinggi.      

Tahun 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menawarkan skema kerja sama pemerintah dan swasta dalam membangun Jembatan Selat Sunda ini. Saat itu, jembatan sepanjang 31 kilometer tersebut diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp 100 triliun.