Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan dan Gubernur Dikirimi "Ulat Bulu"

Kompas.com - 11/04/2011, 14:21 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Pertanian RI Suswono dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf bakal dikirimi 'ulat bulu'. Bukan ulat bulu yang saat ini tengah mewabah di Probolinggo dan beberapa wilayah Jawa, tapi batik tulis motif ulat bulu yang di produksi di Kota Malang.

Selain akan dikirim kepada orang nomor satu di Departemen Pertanian, baju batik tulis ulat bulu itu, juga akan dikirimkan kepada orang nomor satu di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

"Produksi pertama tidak akan kami jual. Tapi diproduksi untuk kalangan tertentu. Yakni, akan kami kirimkan ke Menteri Pertanian, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Bupati dan Wali Kota di Malang Raya," kata Hanan Abdul Djalil (46), Senin (11/4/2011) ditemui di rumahnya.

Hanan, pengusaha batik asal Kota Malang. Sebelumnya, ia adalah pengusaha batik tulis Celaket khas Malang. Adapun pembatiknya sebanyak 10 orang. Dalam perharinya 10 pembatik itu mampu membuat 5 hingga 6 potong baju.

Lantas mengapa batik-batik itu akan diberikan kepada para pejabat itu? Hanan menjawab, agar Menteri Pertanian dan Gubernur Jatim juga Bupati dan Wali kota lebih waspada menjaga kelestarian alam di daerahnya, dan di wilayah garapannya masing-masing.

"Karena fenomena ulat bulu itu sudah cukup meresahkan banyak masyarakat. Terutama bagi petani. dan bahkan siswa SD di Kabupaten Probolinggo itu juga resah dan ketakutan khawatir gatal-gatal terkena ulat bulu," katanya.

Setelah batik bulu produksi pertama diberikan kepada Menteri Pertanian dan Gubernur Jatim, produk unik ini bakal dijual untuk umum. "Per potongnya akan kami jual senilai Rp 300 ribu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com