Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pilih Cairan Nonpestisida

Kompas.com - 08/04/2011, 19:49 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com- Upaya mengantisipasi merebaknya wabah ulat bulu yang mulai menyerang wilayah Kabupaten Pasuruan berbeda dengan daerah lainnya. Warga lebih memilih menggunakan deterjen bercampur minyak tanah dibandingkan dengan penggunaan cairan pestisida. Pasalnya, cara tersebut lebih efektif dan aman tidak mengganggu pernapasan.

Diantara warga yang menggunakan campuran deterjen dan minyak tanah adalah warga Dusun Krajan, Desa Rebalas Kecamatan Grati. Mereka menggunakan cairan nonpestisida dengan cara menyemprotkan di bagian pohon atau rumah yang menjadi sarang ulat bulu. Karena cara tersebut memang lebih gampang dan murah.

"Cukup mencampurkan sabun dan gas (minyak tanah, cepet matinya dan murah" ujar Sunaya, warga Grati, Pasuruan, Jumat (8/4/2011).

Selain alasan di atas, bagi warga menggunakan campuran deterjen dan minyak tanah jauh lebih aman bagi pernapasan, khususnya bagi anak-anak. Jika menggunakan cairan pestisida, sisa semprotan sangat menyengat di hidung, berbeda dengan sisa bau deterjen yang lebih harum. "Apalagi kalau ada angin, sisa bau pestisida bisa kemana-kemana" katanya.

Sedangkan upaya yang Pemkab Pasuruan mengantisipasi merebaknya ulat bulu memang sudah dilakukan sejak ulat mulai menyerang memasuki wilayah Kecamatan Nguling, yang bertetangga langsung dengan Kabupaten Probolinggo. Diantaranya dengan menyemprotkan pestisida di desa yang menjadi endemik ulat bulu. Namun cara tersebut hingga kini belum maksimal karena sebaran ulat bulu masih dapat dijumpai di kecamatan atau desa lainnya.

Sementara untuk penggantian dari cairan pestisida ke campuran deterjen dan minyak tanah, pemkab turut mendukung, karena langkah tersebut sebagai tindakan pertama untuk mengantisipasi merebaknya ulat bulu.

"Semprotan deterjen dan minyak tanah, memang cukup membantu, khususnya di ruang atau di bagian atap rumah" terang Agus Masjadi, Camat Grati.

Seperti diketahui hingga saat ini jumlah desa dan kecamatan yang terserang ulat bulu memang terus bertambah. Sejak diketahuinya serangan ulat bulu di wilayah Kabupaten Pasuruan pada dua pekan lalu, sudah 5 desa di dua kecamatan. Sedangkan untuk jenis ulat bulunya juga diketahui berbeda dengan ulat bulu yang ada di Probolinggo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com