Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keajaiban, yang Selamat dari Malapetaka

Kompas.com - 14/03/2011, 07:58 WIB

Wataru Fujimura (38), warga Miyagi, kehilangan rumahnya. Awalnya dia merasakan guncangan gempa yang kuat. ”Perabot rumah tangga berjatuhan. Dinding gedung apartemen kami retak. Jalanan terbelah. Sungguh mengerikan,” ujarnya seperti dikutip Associated Press.

Gulungan ombak menyapu rumah, perahu, mobil, sampah, dan puing-puing. Kotanya dalam sekejap berubah seperti kubangan rawa. Tak dijelaskan di mana apartemen milik pria itu. ”Kami menghabiskan sepanjang malam di dalam mobil,” ungkap pria itu dalam keadaan masih shock.

Terseret sejauh 15 km

Kisah lebih dramatis dituturkan Hiromitsu Shinkawa, kakek berusia 60 tahun, warga kota Minamisoma, Prefektur Miyagi, di wilayah Tohoku, Honshu, Jepang timur laut. Ia terseret sejauh 15 kilometer ke laut lepas. Namun, setelah dua hari, tepatnya hari Minggu, ia ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat.

Shinkawa menuturkan bahwa hari Jumat, sesaat setelah gempa dahsyat yang diikuti banyak gempa susulan itu, ia mendengar gemuruh hebat dari arah laut. Ternyata gelombang tinggi bergerak cepat menuju daratan. ”Saya berusaha melarikan diri, keluar dari rumah, setelah mengetahui tsunami datang,” tutur Shinkawa kepada Jiji Press.

Setelah berhasil keluar rumah, Shinkawa malah balik lagi ke rumah untuk mengambil sesuatu. Pada saat itulah gelombang air bah menerjang rumahnya hingga roboh. Ia terseret jauh sesaat setelah meraih sepotong puing atas atap rumahnya. Meski terus terseret arus, di antara serakan puing-puing bangunan yang hanyut bersamanya, ia tetap berpegang kuat pada puing atap rumahnya itu.

”Saya selamat setelah meraih puing atap rumah saya,” katanya. Sebuah kapal penghancur milik Maritime Self-Defence Force yang menyusuri perairan laut di Prefektur Fukushima, mencari korban tsunami, menemukannya dalam kondisi sehat, Minggu pukul 12.40.

”Tak seorang pun berpikir tsunami sedahsyat ini,” kata Michiko Yamada (75), warga Rikuzentakata, desa yang bersih disapu tsunami di Iwate. ”Saya selamat, yang lain hanyut di depan saya,” katanya kepada Reuters. Keajaiban alam, yang oleh orang beragama disebut ”pertolongan Tuhan”, menyelamatkan mereka. (PASCAL S BIN SAJU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com