Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi Setelah Disiksa di Arab Saudi

Kompas.com - 09/03/2011, 22:07 WIB

JEPARA, KOMPAS.com - Mantan TKW asal Desa Clering, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jateng, mengalami depresi cukup berat setelah pulang dari Arab Saudi.

Subawi (40), suami mantan TKW yang bernama Sri Temok (35) itu, Rabu (9/3/2011) mengatakan, depresi yang dialami istrinya diduga karena kekerasan yang sering dialaminya selama bekerja di Arab Saudi.

"Dia sempat bercerita tentang sikap majikannya yang sering melakukan penyiksaan sehingga menimbulkan trauma berkepanjangan," katanya.

Tindakan kekerasan oleh majikannya di Arab juga dibuktikan dengan luka di bagian kepala dan tangannya.

Setiap orang yang hendak bertanya soal luka yang dialaminya ataupun hendak menyentuhnya, langsung dimarahi.

Sejak pulang dari Arab Saudi, katanya, sulit diajak bicara dan sering tidak nyambung saat diajak ngobrol serius.

"Padahal dia dulu cukup ramah. Tapi setelah pulang dari Arab, jadi begini," katanya.

Ibu dua anak itu berangkat ke Arab Saudi pada 2008 dengan meninggalkan dua anak yang bernama Noor Qomariyatunnisa Fitri (11) dan Arifatul Afifah (7).

Dia bertekad membantu memenuhi kebutuhan keluarganya lantaran kehidupan ekonominya semakin sulit.

Subawi mengaku, tidak mengetahui rencana kepulangan istrinya itu karena belum pernah menginformasikan rencana kepulangannya itu.

"Saya mengetahuinya justru ketika pulang dari sawah. Saat itu dia sudah ada di rumah dengan ditunggui tetangga-tetangga Selasa (8/3/2011)," katanya.

Keberangkatan Sri Temok ke Arab Saudi pada 2008 melalui PT Amri Margatama, sedangkan kontrak ibu itu berakhir sejak Maret 2010, diperpanjang dengan beralih ke PT Al Izaz di Jakarta sejak Maret 2010 hingga saat ini.

Di Arab Saudi dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah majikan yang bernama Muhaisin dan Naimah dengan gaji setiap bulan sebesar 800 real.

Gaji tersebut tidak dibayarkan sepenuhnya oleh majikan itu, sehingga uang dikirimkan kepada keluarganya di Jepara selama tiga tahun bekerja baru tiga kali dengan jumlah bervariasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com