Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum Penyadaran Diri Bernama Nyepi

Kompas.com - 06/03/2011, 05:33 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Hari raya Nyepi tahun baru Caka 1933 yang jatuh kemarin digunakan oleh umat Hindu sebagai momentum penyadaran diri dan perekat persaudaraan untuk bersama memajukan bangsa.

Ketua Badan Penyiaran Hindu Provinsi Sulawesi Selatan, Darmayasa, di Makassar, Sabtu, mengatakan, tahun baru Caka memiliki nilai historis yang sarat dengan nuansa religius, penuh kedamaian, persatuan dan toleransi. Nilai filosofis ini merupakan nilai universal yang dapat diaktualisasikan dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, katanya.

"Melalui momentum ini kita berharap dapat terbina kehidupan yang berlandaskan Satyam atau kebenaran, Sivam atau kesucian, dan Sundaran atau keharmonisan," ujarnya.

Bagi umat Hindu, kata dia, di samping mengandung makna yang sangat mendalam, hari raya Nyepi juga merupakan upaya pencarian kesadaran akan hakikat kehidupan sebagai hamba Tuhan.

Dengan keselarasan itu, umat Hindu diharapkan dapat mewujudkan suatu kehidupan yang serba selaras, seimbang, dan serasi antara raga dan jiwanya, individu dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, serta dengan alam lingkungan.

"Itulah yang dikatakan sebagai suatu harmoni kehidupan yang berakar pada konsepsi Trihita Kirana," ujarnya.

Ia mengatakan, agama Hindu mengharuskan umatnya untuk meningkatkan pengetahuan melalui proses belajar, agar menjadi manusia yang Widya dan Waweka yang menekankan pentingnya kecerdasan pikiran dan pengetahuan. Oleh karena itu, segenap umat Hindu, khususnya generasi muda diminta untuk dapat meningkatkan kualitas diri baik dari segi ilmu pengetahuan, mental maupun spiritual.

"Bertolak dari makna hari raya Nyepi ini, marilah kita melaksanakan dan mewujudkan kewajiban sebagai warga dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tidak menambah masalah yang sudah ditimbulkan karena ulah manusia," tuturnya. Saat itu ribuan orang meneriakkan kata-kata "rakyat menginginkan diakhirinya keadaan darurat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bertemu Pemilik Burj Khalifa, Prabowo: Beliau Yakin Pendapatan Pariwista RI Naik 200-300 Persen

    Bertemu Pemilik Burj Khalifa, Prabowo: Beliau Yakin Pendapatan Pariwista RI Naik 200-300 Persen

    Nasional
    Kapolri Diminta Copot Anggotanya yang Akan Maju Pilkada 2024

    Kapolri Diminta Copot Anggotanya yang Akan Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Zulhas Pastikan Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE

    Zulhas Pastikan Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE

    Nasional
     Ditanya Hakim soal Biaya “Skincare”, Istri SYL: Apa Saya Masih Cocok? Saya Sudah Tua

    Ditanya Hakim soal Biaya “Skincare”, Istri SYL: Apa Saya Masih Cocok? Saya Sudah Tua

    Nasional
    Jokowi Sebut UKT Kemungkinan Naik Tahun Depan, Supaya Tak Mendadak

    Jokowi Sebut UKT Kemungkinan Naik Tahun Depan, Supaya Tak Mendadak

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Beda Gerakan Mahasiswa Era 1998 dan Sekarang

    GASPOL! Hari Ini: Beda Gerakan Mahasiswa Era 1998 dan Sekarang

    Nasional
    Pimpinan KPK Sebut Pertimbangan Hakim Kabulkan Eksepsi Gazalba Bisa Bikin Penuntutan Perkara Lain Tak Sah

    Pimpinan KPK Sebut Pertimbangan Hakim Kabulkan Eksepsi Gazalba Bisa Bikin Penuntutan Perkara Lain Tak Sah

    Nasional
    Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, Bakal Evaluasi Ulang Permintaan PTN Buat Tahun Depan

    Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, Bakal Evaluasi Ulang Permintaan PTN Buat Tahun Depan

    Nasional
    Densus 88 Diduga Kuntit Jampidsus, Kapolri: Enggak Ada Masalah Apa-apa

    Densus 88 Diduga Kuntit Jampidsus, Kapolri: Enggak Ada Masalah Apa-apa

    Nasional
    Gaduh UKT Mahal, Pemerintah Diharap Alokasikan Anggaran Tambahan

    Gaduh UKT Mahal, Pemerintah Diharap Alokasikan Anggaran Tambahan

    Nasional
    Jokowi Sudah Panggil Kapolri dan Jaksa Agung Buntut Jampidsus Diduga Dikuntit Densus 88

    Jokowi Sudah Panggil Kapolri dan Jaksa Agung Buntut Jampidsus Diduga Dikuntit Densus 88

    Nasional
    PP Tapera, Gaji Pegawai Negeri dan Swasta Bakal Dipotong Tiap Bulan

    PP Tapera, Gaji Pegawai Negeri dan Swasta Bakal Dipotong Tiap Bulan

    Nasional
    Polemik UKT, Rasio Anggaran Pendidikan dan PDB Dianggap Belum Ideal

    Polemik UKT, Rasio Anggaran Pendidikan dan PDB Dianggap Belum Ideal

    Nasional
    Kisah Kakek Abdullah, Jalani Hari Tua Menganyam Atap Rumbia

    Kisah Kakek Abdullah, Jalani Hari Tua Menganyam Atap Rumbia

    Nasional
    Polisi Usut Keterkaitan Caleg PKS Tersangka Penyelundupan 70 Kilogram Sabu dan Fredy Pratama

    Polisi Usut Keterkaitan Caleg PKS Tersangka Penyelundupan 70 Kilogram Sabu dan Fredy Pratama

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com