Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Kecam Penikaman Wartawan Vivanews

Kompas.com - 03/03/2011, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Papua, Diaz Gwijangge, S.Sos mengecam insiden kekerasan terhadap Banjir Ambarita (35), wartawan situs berita Vivanews di Jayapura yang ditikam orang tidak dikenal, Kamis (3/3) dinihari sekitar pukul 02.15 WIT.

"Saya prihatin dan mengecam pelaku. Mestinya, kekerasan terhadap pekerja media seperti itu tidak perlu terjadi. Warga masyarakat mesti menghormati kerja-kerja profesional wartawan dalam seluruh pawai pembangunan," ujar Diaz di Jakarta, Rabu ( 3/3).

Menurut anggota Komisi X DPR RI ini, pers adalah pilar paling kokoh dalam menjaga tetap tegaknya demokrasi. Disebutkan, demokrasi berkembang baik dan sehat bila pers berkembang dengan baik.

Dalam kondisi seperti itu, jelas legislator Partai Demokrat, itu pers juga perlu terus dan konsisten menjaga netralitasnya dalam ikut merawat kesinambungan demokrasi melalui sajian beritanya bagi publik.

"Pesan-pesan pembangunan, terutama di daerah seperti Papua sudah memberikan bukti betapa pers begitu konsisten memainkan peran memberikan informasi bagi masyarakat. Karena itu, masyarakat dan pihak-pihak lain harus menghormat para pekerja pers," lanjut Diaz.

Sebelumnya, diperoleh informasi bahwa insiden penikaman oleh orang tak dikenal terhadap Banjir Ambarita terjadi tak jauh dari Kantor Wali Kota Jayapura.

Malam itu, sang wartawan tersebut dikabarkan hendak kembali ke rumahnya, bilangan Dok VIII bawah. Saat itu ia mengendarai motor nya seorang diri.

Namun, dalam perjalanan ia dipepet dua orang yang berboncengan sepeda motor. Naas akhirnya menimpa Banjir Ambarita karena tiba-tiba ia ditikam di bagian perut dan dada oleh seorang pelaku. Kondisi Banjir Ambarita kritis dan membutuhkan suplai darah golongan A di RS Marthen Indey Jayapura.

"Polisi tentu sudah tahu insiden ini sehingga kita berharap pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Jangan sampai kasus ini terus terulang di kemudian hari," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com