Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Maluku, Sagu Akan "Tandingi" Beras

Kompas.com - 21/02/2011, 16:49 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Tingkat konsumsi sagu yang merupakan komoditas pangan lokal di Maluku akan dipacu guna mengimbangi tingkat konsumsi beras. Pasalnya, ketergantungan terhadap beras terbukti telah berimbas pada meningkatnya harga komoditas itu.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Maluku Syuryadi Sabirin, Senin (21/2/2011) mengatakan, dari total konsumsi karbohidrat setiap penduduk Maluku, sebanyak 135 kilogram per kapita per tahun dipenuhi dari beras. Sisanya sebanyak 55 kilogram dipenuhi sagu.

Dengan kebutuhan konsumsi beras sebanyak itu, dalam setahun Maluku membutuhkan sekitar 120.000 ton beras. "Tahun 2013, Badan Ketahanan Pangan Maluku menargetkan peningkatan konsumsi karbohidrat masyarakat dari pangan lokal bisa menjadi 70 kilogram per kapita per tahun," katanya.

Saat ini, sentra-sentra produksi beras di Maluku hanya bisa mencukupi sekitar 70.000 ton beras. Sisanya harus didatangkan dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. "Besarnya ketergantungan akan beras ini yang harus coba terus dikurangi mengingat sekarang produksi beras di Indonesia kian terbatas dan harganya terus meningkat," katanya.

Diversifikasi produk sagu menjadi mie dan beraneka macam kue pun dilakukan. Selain itu, produk sagu pun dicoba dikemas dengan baik.

Tahun 2010, dengan dana dari APBN dan APBD Maluku, telah dibangun dua unit pengolahan sagu menjadi tepung sagu di Pulau Seram. Selain itu, ada juga tiga unit pengolahan serupa yang dibangun oleh pihak swasta di Seram.

Kelima unit pengolahan ini diperkirakan bisa memproduksi sampai 2,5 ton tepung sagu dalam sehari. Tepung yang diproduksi selain untuk mencukupi kebutuhan lokal Maluku, juga rencananya akan dijual ke sejumlah pabrik mie di Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com