Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Truk Antre di Merak

Kompas.com - 20/02/2011, 03:20 WIB

Cilegon, Kompas - Ribuan truk kembali antre untuk menyeberang dari Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Panjang antrean truk di luar Pelabuhan Merak, Sabtu (19/2), hingga pukul 20.30, mencapai 7 kilometer.

Berdasar pantauan, ekor antrean sampai ruas tol Tangerang-Merak. Seluruh badan jalan ruas Cikuasa Atas sepanjang 4 kilometer, yang sejak Rabu (16/2) lalu lengang, kembali dipenuhi tiga lajur truk yang semuanya mengarah ke Pelabuhan Merak. Antrean truk mengular hingga masuk ke dalam ruas tol Tangerang-Merak.

Sekitar pukul 14.00, penuturan Yaya Andria, petugas PT Marga Mandalasakti, ekor antrean truk berujung sampai Kilometer 95 atau berjarak 3 kilometer sebelum gerbang tol Merak. Antrean panjang ini belum juga terurai hingga kemarin petang.

Kendaraan pribadi dan penumpang dari arah Jakarta menuju Pelabuhan Merak pun kembali dialihkan keluar dari pintu tol Cilegon Barat dan meniti ruas arteri menuju Merak. Ruas jalan selepas pintu tol Cilegon Barat hingga gerbang tol Merak dikhususkan untuk truk yang hendak menyeberang dari Merak menuju Bakauheni.

Selain di luar pelabuhan, truk-truk pengangkut barang pun mengantre di area tunggu dermaga I, II, III, IV, dan V yang berada di dalam Pelabuhan Penyeberangan Merak. Kendaraan tersebut bergiliran masuk ke kapal yang sandar di dermaga.

Masalah ini terus berulang dari tahun ke tahun dan tak pernah selesai. Jumat (11/2) pekan lalu, antrean panjang truk juga terjadi, panjangnya bahkan 10 kilometer. Pada Selasa malam, antrean mulai terurai. Namun, empat hari kemudian, antrean panjang kembali lagi terjadi.

Rugikan masyarakat 

Terus berulangnya antrean di Merak ini dikeluhkan para sopir. Waktu mereka terbuang percuma karena menunggu antrean.

Eko, sopir truk pengangkut mesin, pukul 07.00 berada di ekor antrean sekitar 1,5 kilometer sebelum gerbang tol Merak. Hingga pukul 15.00, kendaraannya masih terjebak antrean pada posisi 500 meter selepas pintu tol Merak. Artinya, Eko harus menghabiskan waktu selama 8 jam hanya untuk menempuh jarak 2 kilometer.

”Saya tidak tahu kapan truk bisa masuk kapal. Mungkin baru besok,” keluh Eko.

Akibat antrean panjang itu, setidaknya sopir dan kernet harus keluar uang hingga Rp 100.000 untuk makan, minum, dan rokok. Pasalnya, uang jalan pas untuk bahan bakar minyak pergi-pulang dan tarif menyeberang di lintas Merak-Bakauheni yang besarnya Rp 525.000 per truk.

Sementara itu, Staf Hubungan Masyarakat PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) Mario Sardadi mengatakan, terjadinya antrean truk pada hari Sabtu itu akibat berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi di lintas Merak-Bakauheni.

Menurut dia, ada 33 kapal roll on-roll off (ro-ro) di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni. Namun, dari jumlah tersebut, tujuh kapal sedang masuk dok, tiga unit rusak, dan satu unit lainnya, yakni KMP Laut Teduh 2, terbakar pada 28 Januari.

Beberapa hari terakhir ini pun ada 22 kapal yang diberi izin beroperasi. ”Tapi, saat ini tinggal 19 unit karena tiga lainnya sedang istirahat. Kapal tidak bisa dipaksakan terus-terusan berlayar,” kata Mario.

Menurut Mario, sudah diupayakan juga mengoptimalkan ke-19 kapal itu agar dapat mencapai 65 trip sehari sehingga mengurangi antrean panjang truk. Namun, pencapaian trip itu pun sebenarnya masih kurang untuk mempercepat antrean terurai.

Pengalaman sebelumnya, antrean panjang di Merak baru terurai ketika pencapaian trip dalam sehari mencapai 77 trip. Itu pun tertolong dengan adanya hari libur Maulid Nabi Muhammad pada Selasa lalu sehingga tidak terjadi penambahan secara berarti jumlah truk yang menyeberang.

Soal lain, waktu bongkar muat di Merak juga bertambah dari 60 menit menjadi 75 menit.

”Bagi kapal ukuran besar, waktu 60 menit kurang mencukupi karena kendaraan yang diangkut banyak. Sehingga, operator pelayaran dan syahbandar sepakat 75 menit,” jelas Mario. (CAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com