Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lereng Merapi, Tak Akan Jual Tanah

Kompas.com - 17/02/2011, 17:06 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com - Warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, tidak akan menjual tanah milik mereka yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Merapi 2010.

"Warga tidak akan menjual tanah hak milik yang saat ini terkena dampak langsung erupsi Gunung Merapi, mereka berharap apabila tanahnya masuk daerah bahaya bisa dijadikan sebagai lahan pertanian," kata Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan Heri Suprapto, Kamis (17/2/2011).

Warga bisa menerima jika lahan atau tanah yang sebelumnya mereka tempati tersebut dibebaskan sementara untuk tempat tinggal dan tidak membangun kembali rumah di lokasi tersebut.

"Warga memang bisa menerima jika tanah mereka dikategorikan masuk daerah rawan bencana Gunung Merapi dan harus dikosongkan dari pemukiman, sehingga mereka juga mohon direlokasi ke tempat yang aman," katanya.

Seluruh tanah milik warga yang saat ini mengalami rusak parah akibat terjangan awan panas maupun lahar Gunung Merapi tersebut memiliki sertifikat tanah bukti kepemilikan.

"Semua tanah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi tersebut ada sertifikat kepemilikannya, dan kami melihat meskipun saat ini kondisinya rusak parah namun tidak terlalu sulit untuk melihat atau menentukan batas-batas kepemilikan tanah masing-masing," katanya.

Heri mengatakan, sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Samsul Maarif saat berkunjung ke Dusun Kopeng, Desa Kepuharjo beberapa waktu lalu menanyakan kepada warga nilai ganti rugi tanah milik warga tersebut jika harus dikosongkan.

"Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung daerah-daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi untuk menentukan daerah-daerah yang nantinya harus dikosongkan karena merupakan daerah bahaya apabila dijadikan tempat pemukiman penduduk," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com