Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tank dan Truk Militer Sisir Manama

Kompas.com - 17/02/2011, 15:35 WIB

MANAMA, KOMPAS.com — Puluhan tank dan truk militer serta ambulans tampak berkeliling di sepanjang jalan raya utama di pusat kota Manama, Kamis (17/2/2011), tak lama setelah polisi membersihkan kemah-kemah pemrotes dari sebuah alun-alun di ibu kota Bahrain itu.

Jalan-jalan terdekat dari jalan raya utama itu, menurut saksi mata, hampir sepenuhnya lengang dari lalu lintas sipil. Lebih dari 50 kendaraan lapis baja terlihat bergerak ke arah Lapangan Mutiara di Manama pusat,  tak lama setelah polisi membersihkan ratusan demonstran dari lapangan itu pada pagi harinya. Setidaknya dua pengunjuk rasa tewas ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet saat membersihkan lapangan itu.

Sedikitnya 50 pemrotes terluka, sebanyak 10 orang di antaranya cedera serius, kata juru bicara kelompok oposisi utama Syiah, gerakan Ak-Wefaq, Matar-Matar. Keluarganya menyebut korban adalah Mahmoud Makki Ali (22) dan Ali Mansour Ahmad Khoder (52).

Pasukan keamanan Bahrain menggunakan gas air mata saat bergerak untuk menerobos kumpulan pemrotes, menurut saksi mata kepada AFP, dan ledakan-ledakan serta suara raungan ambulans terdengar sampai beberapa ratus meter dari lapangan itu, yang kini ditutup.

Para pemrotes berhamburan dari lapangan dan dikejar pasukan keamanan, sementara sebuah helikopter terbang di atas mereka. "Mereka menyerang lapangan, tempat ratusan orang berdiam semalam di dalam tenda-tenda," kata Fadel Ahmad (37), saksi mata.

Mahmoud Faraj, saksi lain, mengatakan, pasukan keamanan "datang melewati jembatan yang menjorok di lapangan dan mencatat bahwa  beberapa orang terluka". Kamis dini hari, lapangan hampir kosong, selain beberapa orang yang diperiksa oleh polisi.

Ribuan demonstran telah menduduki Lapangan Mutiara, Manama, sejak Selasa setelah polisi menewaskan dua demonstran Syiah muda selama protes antipemerintah. Mereka menamai lapangan itu sebagai Bundaran Tahrir (Pembebasan), salah satu sudut di Kairo, Mesir, yang menjadi titik fokus pemberontakan yang akhirnya menggulingkan Hosni Mubarak, Jumat lalu, setelah 18 hari protes nasional.

Rabu, ribuan warga Bahrain meneriakkan perubahan rezim dan "monarki konstitusional yang nyata" setelah penguburan dua pengunjuk rasa yang tewas. Dipisahkan oleh sebuah jembatan dari pulau utama Manama, pendukung rezim juga menggelar parade di Pulau Moharraq. Mereka melambai-lambaikan bendera merah dan putih yang menyatakan dukungan mereka kepada Raja Hamad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com