Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bangun Reputasi hingga Nilai Tambah

Kompas.com - 14/02/2011, 04:39 WIB

Dari pengalaman membangun usahanya, menurut Sudhamek, ada empat kompetensi yang perlu dimiliki wirausaha, yakni pengetahuan tentang proses produksi, jaringan usaha, dukungan finansial, dan kemampuan manajemen.

Dalam grup perusahaannya, dibangun intrapreneurship dan entrepreneurship yang dikembangkan dalam bentuk sistem. Jika suatu ketika para pendiri sudah tidak ada di sana lagi, para manajer siap menjadi entrepreneur-entrepreneur.

Menurut Sudhamek, pada dasarnya, kewirausahaan bisa dipelajari, kemudian dipraktikkan. Kisah sukses sejumlah wirausaha membuktikan, setiap orang bisa meraih kesuksesan. Hanya saja, pemerintah perlu turun tangan menggerakkan wirausaha melalui pendidikan.

Dalam berbisnis, Aning Harmanto punya sikap tersendiri. Baginya sikap gembira, insting, dan sikap religius adalah modal utama meraih sukses. Dengan mengantongi sikap tersebut, setidaknya dia tidak merasa takut untuk gagal dan tetap memiliki semangat baja menghadapi masalah dalam usaha.

Tekad baja dan perjuangan panjang dalam meraih sukses sebagai pengusaha mebel juga dibuktikan Dalyono. Pantang menyerah dan terus belajar dari orang lain hingga melahirkan mebel batik yang dicari banyak orang, bahkan menembus pasar ekspor.

H Santoso Dullah, lewat PT Danarhadi, juga membuktikan bahwa hobi mengoleksi barang-barang antik, batik, mebel, porselen, dan lain-lain dapat melahirkan sebuah bisnis batik yang luar biasa hebat. ”Jabatan Santoso adalah presiden komisaris, pendiri dan pemilik Danarhadi, tetapi karena hobi, dia setiap pagi masuk pabrik melihat produk dan fase-fase produksi,” ujar Paul Raharjo.

Selain hobi, keuletan, dan ketekunan, yang disertai kemampuan untuk menguasai bidang usaha, membuat usaha batik itu mendulang sukses.

Proposal dan strategi bertahan

Selain memiliki prinsip kewirausahaan yang kuat, agar mampu berkompetisi pada era persaingan bebas saat ini, menurut Joko Wi, dalam berbisnis kemampuan menyusun rencana bisnis—dalam bentuk proposal bisnis—juga harus dikuasai wirausaha.

Proposal bisnis sangat penting. Sebuah usaha—walau sudah memiliki kekuatan—jika yang mengelolanya tidak bisa membuat proposal bisnis, usaha tersebut bisa saja mandek di tengah jalan. Sayangnya, pendidikan- pendidikan kewirausahaan saat ini tidak memberikan pelajaran bagaimana membuat proposal bisnis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com