Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Gerayangi 3 Perempuan Bersahabat

Kompas.com - 11/02/2011, 05:40 WIB

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Tiga perempuan bersahabat, sebut saja An (40), Ag (40), dan Eg (43), mengaku telah dicabuli seorang dukun yang menghinoptis mereka. Bahkan Ag mengaku juga kehilangan barang berharga berupa uang dan perhiasan.

Merasa dilecehkan dan dicabuli, ketiganya melaporkan si dukun ke Polres Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (9/2/2011) lalu. Petugas yang mendapat laporan dalam hitungan jam berhasil mengamankan pelaku yang sudah tergolong tua, Joni, 60 tahun, di PT Bintan Karisma, Kijang, Kepri.

Menurut An, kejadian berawal ketika Joni sedang duduk minum kopi di kedainya, Jalan A Yani, sekitar pukul 11.00 WIB, 3 Januari lalu. Saat itu Joni menunggu motornya yang sedang dicuci.

Tanpa basa-basi, Joni mengatakan kepada An dan Ag bahwa mereka terkena santet dan ia mau membantu keduanya. Kedua wanita itu akhirnya percaya, dan saat Joni membawa ke kamar di kedai tersebut keduanya ikut tanpa rasa curiga. An yang mendapat giliran pertama masuk ke kamar itu, disuruh mengangkat baju hingga batas payudara.

Kemudian Joni memangil Ag, dan disuruh untuk melakukan hal yang sama. Karena An merokok, Joni menyuruh Ag untuk mengisap rokok juga.

Akhirnya keduanya merokok dengan pusar terbuka. Kemudian Joni mematahkan sebatang rokok dan mengoleskannya ke perut keduanya. Saat itu keluar cairan merah di perut tersebut.

"Sebelum mengoleskan serbuk rokok itu di perut kami, ia pergi membuka bagasi motornya, mungkin mengambil gincu," kata An.

Pengobatan ternyata berlanjut. Joni dengan rayuan mautnya meminta An dan Ag untuk memeluk dan menciumnya. Saat itu mereka ikuti apa yang dikatakan oleh Joni, berulang kali Joni meminta dicium oleh keduanya.

"Saya baru tersadar saat pelaku meminta untuk menyatukan punya (kelamin) bapak dengan punya saya, anggap kita kekasih. Kami langsung meninggalkan pelaku di kamar itu, karena permintaannya sudah tidak wajar dan aneh," ujar An.

Pada malam hari, Joni mendatangi kos An di Kampung Baru. Saat itu An bersama Eg, sahabatnya yang lain. Sesampai di rumah, Joni langsung masuk ke rumah kos An, tanpa permisi.

Namun, An tak kuasa melarang Joni masuk ke rumahnya. Sesampai di dalam rumah, Joni langsung mengajak Eg ke sebuah kamar dan meminta untuk membuka baju. Kemudian ia memanggil An, dan juga diminta membuka baju.

An dan Eg yang mengaku sudah terkena hipnotis langsung menuruti permintaan pelaku. Kemudian, kata An, Joni meminta mereka membuka bra.

"Saat kami tutup bagian dada kami dengan tangan, dia marah dan meminta kami untuk membukanya. Kemudian ia memberikan sebuah kertas yang sudah dilipat-lipat, yang dilengketkan mulai dari dahi hingga dada kami. Ia mengatakan kertas ini untuk menjaga diri dari yang jahat," kata An.

An mengatakan, pelaku sempat menggerayangi tubuh mereka. Joni juga meminta An untuk melepas cincin karena dikatakan menghambat rezeki. Kertas yang ditempelkan di tubuh korban tersebut berisi ayat-ayat dan tulisan Arab.

Usai berbuat cabul di rumah kos An, Joni kemudian pergi ke rumah Ag di Bukit Cermin. Perlakuan yang sama juga dilakukan oleh Joni, selain itu Joni juga meminta uang Rp 200 ribu, rice cooker, baju dan beberapa barang lainya.

Kasat Reskrim AKP Arif Budi Purnomo membenarkan laporan tersebut. Ia mengaku pihaknya baru saja mengamankan pelaku. "Kita masih melakukan penyidikan," ujar Arif Budi. (Tribun Batam/Ogas Jambak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com