Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Kepanikan, Ada Titik Solidaritas

Kompas.com - 09/02/2011, 08:40 WIB

Sejumlah warga yang berkumpul di depan Sekolah Kristen Shekinah menyesalkan perusakan rumah ibadah dan sekolah itu. Kejadian itu juga menyebabkan warga tidak nyaman. ”Masyarakat Temanggung cinta damai. Kalau ada aksi-aksi massa yang merusak, pasti dilakukan pihak dari luar,” ujar Daryono, warga Temanggung.

Sejak awal ada kekhawatiran akan terjadi amuk massa dalam sidang kasus dugaan penistaan agama di PN Temanggung karena pada persidangan sebelumnya nyaris terjadi amuk massa. Untuk itu, sekolah-sekolah yang satu kompleks dengan gereja meliburkan para siswa.

Pengurus Gereja Santo Petrus dan Paulus juga khawatir ada amuk massa. Oleh karena itu, meski gereja bersebelahan dengan Markas Polres Temanggung, pada Senin lalu pengurus gereja tetap meminta bantuan pengamanan kepada polisi.

Oleh karena itu, Sulaiman, Sekretaris Kantor Paroki, mengatakan, ia tidak menyangka jika gerejanya juga ikut diserang. Waktu massa masuk ke gereja, ia dan dua temannya berlindung di kamar mandi. Sedangkan Romo Sadana yang berada di gereja berhadapan dengan massa yang merusak gereja. ”Kacamata Romo pecah,” ujarnya.

Warga menyesalkan

Tukang ojek yang mangkal di Kaloran, Temanggung, Hari, menyesalkan aksi massa yang menimbulkan kerusakan tersebut. Hari mengatakan, masyarakat sudah capai setelah beberapa tahun lalu ada aksi unjuk rasa massa untuk menurunkan Bupati Totok Ary Prabowo (2004-2005).

Namun, ternyata kerusuhan terjadi lagi dan kali ini menimbulkan kerusakan sejumlah bangunan. Aksi itu memanaskan Kabupaten Temanggung yang selama ini dikenal sejuk dan peraih Piala Adipura lebih dari delapan kali pada masa Orde Baru.

Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Wilayah Jateng Ahmad Majidun juga menyesalkan terjadinya aksi rusuh oleh sekelompok orang tersebut. Untuk itu, pihaknya meminta agar jajaran GP Ansor turut mencegah terulangnya peristiwa perusakan rumah ibadah dan fasilitas publik, dengan alasan apa pun.

Oleh karena itu, sebagai solidaritas sesama umat beragama, Rabu ini, puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) siap membantu membersihkan puing-puing akibat kerusakan di sejumlah gereja di Temanggung. Aksi ini adalah hasil koordinasi pengurus GP Ansor Jateng dengan jajaran pengurus GP Ansor se-wilayah Kedu.

Amuk massa itu tak hanya membuat Temanggung mencekam, tetapi juga menyebabkan urat nadi ekonomi masyarakat lumpuh pada hari itu. Di Pasar Temanggung, misalnya, pasar induk yang berada di jantung kota Temanggung yang semula pada pagi hari ramai, pada pukul 10.00 mendadak ”berhenti”.

Kerusuhan yang diperkirakan melibatkan 800-1.000 orang, yang diduga dari luar Kota Temanggung tersebut, menimbulkan ketakutan sehingga toko, kios, dan pusat perdagangan tutup. Pedagang memilih menutup toko mereka karena khawatir terjadi penjarahan.

Bupati Temanggung Hasyim Afandi mengimbau warga agar tenang serta tidak terpancing isu-isu yang memprovokasi dan merusak ketenangan kehidupan warga Temanggung.

Ya, semoga Kota Temanggung yang nyaman ini segera kembali sejuk dan kondusif. (WHO/SON/EGI/WEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com