Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Putus Ruas Tanjungpinang-Bintan

Kompas.com - 31/01/2011, 21:13 WIB

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Ruas jalan utama yang menghubungkan Tanjungpinang dengan Kabupaten Bintan di kilometer 13 arah Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau, terputus selama beberapa jam akibat tergenang banjir.

"Genangan air di dua badan jalan mencapai setinggi paha orang dewasa sejak subuh," kata salah seorang warga Km 13 Joni yang ditemui di lokasi, Senin (31/1/2011).

Joni mengatakan, air bercampur lumpur limbah bauksit mulai menggenangi jalan sejak Minggu (30/1) akibat hujan yang mengguyur Tanjungpinang dari Sabtu hingga Senin.

Pengendara mobil maupun sepeda motor terpaksa mencari jalur lain yang lebih jauh.

Sebagian mobil dan motor terjebak di tengah jalan yang memerah akibat lumpur bauksit tersebut akibat memaksakan diri melewati genangan air yang diperkirakan sampai 60 cm.

Beberapa rumah warga dan empat mobil yang berada di bengkel juga terendam banjir.

Air bercampur limbah bauksit datang dari tambang bauksit milik PT Syahnur yang berada persis di pinggir jalan itu.

"Kami tidak pernah mengalami bajir, tetapi karena aliran air ditimbun oleh penambang bauksit, sekarang menjadi tergenang," ujar Joni.

Menurut dia, rumahnya sudah terendam sejak Minggu (30/1) pagi, sebagian harta benda hanyut dibawa arus air yang cukup kuat.

"Beras saya hanyut, dari Minggu (30/1) saya dan keluarga belum tidur dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya.

Genangan air mulai menyusut setelah sebuah alat berat menggali kembali saluran air yang sudah tertimbun bauksit pada Senin siang.

"Kami mengharapkan pihak perusahaan bertanggung jawab dengan genangan air bercampur lumpur yang masuk ke rumah kami," harapnya.

Beberapa daerah lainnya di Tanjungpinang juga tergenang banjir karena beberapa selokan tersumbat sehingga lingkungan warga dipenuhi sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com