Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Selo Krisis Air Bersih

Kompas.com - 27/01/2011, 22:13 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Warga dua desa di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat dampak banjir lahar dingin di wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan di Selo, Boyolali, Kamis (27/1/2011), dilaporkan, dua desa yang mengalami krisis air bersih, yakni Jrakah dan Suroteleng, akibat dampak pipa saluran air menuju kampung mereka hanyut diterjang banjir lahar beberapa waktu lalu.

Menurut Kepala Desa Jrakah, Tumar, ada empat dukuh di Jrakah yang mengalami krisis air sehingga sekitar 2.117 jiwa warganya mengalami krisis air bersih.

Empat dukuh yang mengalami krisis air bersih, kata Tumar, di Tempel ada satu rukun tetangga (RT), Jrakah (lima RT), Sepi (enam RT), dan Kajor (lima RT).

Warga yang mengalami krisis air bersih akibat pipa saluran air yang membentang di Kali Juweh hilang terbawa banjir lahar.

Warga terpaksa harus mengambil air dengan jeriken di tempat berjarak sejauh sekitar 2 hingga 3 kilometer dari permukiman.

Selain itu, warga juga memanfaatkan air hujan dengan cara menampung di sebuah bak untuk kebutuhan minum ternak sapinya.

"Warganya di Dukuh Jrakah, akibat krisis air ini, terpaksa mengambil air dari sumber mata air di Merbabu yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari permukiman," kata Tumar.

Namun, pihaknya sudah melaporkan kondisi krisis air tersebut ke pemerintah kecamatan sehingga warganya agar mendapatkan bantuan pasokan air dari pemkab.

Selain itu, pihaknya juga mengharapkan adanya bantuan pipa air untuk membuat saluran baru agar krisis tidak meluas ke dukuh lainnya.

Sementara menurut Kepela Desa Suroteleng Mardiyanto, krisis air di Desa Suroteleng hanya terjadi di Dukuh Bulu Kidul yang dihuni sekitar 225 jiwa karena pipa saluran air sekitar 7 kilometer di dukuh itu hanyut terbawa banjir.

Warga setempat hingga saat ini terpaksa harus mengambil air di sumber Tukbabon di lereng Merbabu atau di Dukuh Sukabumi yang berjarak sekitar 2 km dari kampung.

Menurut dia, pihaknya hingga sekarang belum dapat melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan karena akses jalan terputus akibat runtuhnya jembatan Jambon di Suroteleng.

Warga setempat banyak yang memanfaatkan dengan menampung air hujan untuk kebutuhan minum ternak, sedangkan untuk kebutuhan minum mereka mengambil dari mata air di dukuh terdekat.

Sebelumnya, warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih karena ratusan meter jaringan pipa air di wilayah tersebut diterjang banjir lahar dingin.

Menurut Kades Tlogolele Budi Harsono, jaringan pipa yang hanyut terbawa banjir lahar di Kali Sabrang Dusun Tegalmulyo, Tlogolele, panjangnya ratusan meter.

Namun, warga sekitar sudah melakukan perbaikan darurat terhadap saluran yang terputus agar tidak terjadi krisis air bersih di desanya.

Selain itu, warganya juga mendapatkan bantuan droping air bersih dari PMI. Air bersih bantuan itu dikirim dari wilayah Blabag Magelang untuk memenuhi kebutuhan warganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com