Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Vince Pun Usik Merapi

Kompas.com - 13/01/2011, 03:43 WIB

Intensitas siklon ini menguat seiring dengan asupan atau suplai uap air yang relatif besar dari pola angin moonsun dari Asia

Siklon tropis Vince memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang di wilayah Sumatera bagian selatan, pesisir timur Sumatera bagian tengah, Kalimantan bagian barat, Jawa bagian barat dan tengah.

Angin kencang di wilayah Jawa Barat bagian selatan, Banten bagian selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Gelombang laut dengan tinggi 2-3 meter terjadi di perairan timur Lampung, Selat Sunda bagian utara, dan perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Gelombang laut dengan tinggi 3-5 meter terjadi di perairan barat Bengkulu hingga selatan Nusa Tenggara, Selat Sunda bagian selatan, Selat Karimata, dan Laut Jawa bagian barat.

Gelombang laut dengan tinggi lebih dari 5 meter terjadi di Laut Jawa bagian tengah dan timur serta Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.

Ancaman lahar dingin

Munculnya badai di selatan Indonesia, ditambahkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menimbulkan ancaman banjir lahar dingin di sekitar Gunung Merapi. Potensi ini akan makin besar dengan meningkatnya curah hujan hingga Maret nanti.

”Pada bulan-bulan itu curah hujan di wilayah Indonesia akan terjadi di atas normal,” ujarnya. Perkiraan ini bukan hanya dikeluarkan BMKG, tetapi juga oleh badan serupa di Australia (BoM), Jepang (Jamstec), dan Amerika Serikat (NOAA).

Potensi banjir lahar dingin terjadi di sembilan sungai, yaitu Kali Opak, Kali Woro, Kali Boyong, Kali Krasak, Kali Putih, Kali Pabelan, Kali Blongkeng, Kali Senowo, dan Kali Apu. Sungai-sungai ini mengalir di Magelang, Sleman, Klaten, dan Boyolali. ”Potensi terbesar di Magelang dan Sleman,” tambah Sutopo yang sebelumnya menjabat Direktur Penanggulangan dan Mitigasi Bencana BNPB.

Letusan Merapi sejak Oktober lalu mengeluarkan 140 juta meter kubik material vulkanik di sekitar kepundannya. Material yang tererosi dan meluncur menjadi lahar dingin akibat hujan yang turun pada Desember hingga kini, menurut perkiraan Sutopo, baru sekitar 10 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com