Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lahar Dingin, Cangkringan Terbelah

Kompas.com - 04/01/2011, 22:18 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com — Banjir lahar dingin melalui aliran Sungai Opak yang terjadi pada Senin malam mengakibatkan wilayah Cangkringan, Kabupaten Sleman, terpisah antara sisi timur dan barat Sungai Opak karena seluruh jembatan sudah roboh.

"Banjir lahar dingin yang terjadi malam tadi merobohkan dua jembatan yang tersisa di Kecamatan Cangkringan, yakni jembatan Salam dan Panggung. Sebelumnya, banjir lahar dingin juga telah merobohkan empat jembatan. Dengan demikian, saat ini tidak ada lagi jembatan yang menghubungkan Cangkringan di timur Sungai Opak dan barat sungai," kata Camat Cangkringan Samsul Bakri, Selasa (4/1/2011).

Dengan kondisi saat ini, masyarakat di sisi barat Sungai Opak, jika hendak ke barat sungai, harus melalui jembatan di Banjarsari, Kecamatan Ngemplak, dan sebaliknya.

"Masyarakat Cangkringan di timur Sungai Opak memang harus memutar sekitar tiga kilometer lebih melalui jembatan di Banjarsari jika hendak ke barat sungai, dan begitu juga sebaliknya. Namun, ini hanya untuk kendaraan bermotor karena jika menyeberang dengan jalan kaki bisa dengan menuruni sungai," katanya.

Dua jembatan yang telah ambrol lebih dulu adalah jembatan Petung dan Pagerjurang di Desa Kepuharjo serta jembatan Kliwang dan Teplok di Desa Wukirsari.

"Dua jembatan ini roboh lebih dulu saat terjadi banjir lahar dingin Kali Opak pertama kali sekitar setengah bulan lalu. Yang kemarin ini memutuskan jembatan Salam di Wukirsari dan jembatan Panggung di Argomulyo," katanya.

Putusnya jembatan Sungai Opak di Dusun Salam, Wukirsari, juga menyebabkan jalur alternatif Tempel (perbatasan Magelang) menuju Prambanan (perbatasan Klaten) di sisi utara juga terputus.

"Sebenarnya hal ini sudah diantisipasi dengan pemasangan beronjong di jembatan tersebut. Namun, ini juga sia-sia karena sekitar 300 beronjong yang dibangun untuk menahan jembatan Salam juga hanyut dibawa banjir," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com