Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanggilan Irfan Akal-akalan PSSI?

Kompas.com - 04/01/2011, 21:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Tim Nasional PSSI membantah bahwa pemanggilan Irfan Bachdim dalam seleksi tim nasional merupakan langkah akal-akalan agar pemain tersebut tidak bermain di Liga Primer Indonesia.

Sore ini Badan Tim Nasional Indonesia (BTN) memanggil 84 nama pemain untuk mengikuti seleksi timnas yang dilakukan dalam tiga gelombang, yakni pada 6, 10, dan 14 Januari 2011. Irfan dan Kim Jeffrey Kurniawan, yang memutuskan tetap membela Persema Malang di Liga Primer Indonesia (LPI), mengikuti seleksi pertama yang terdiri dari 33 pemain pada Kamis (6/1/2011) di Jakarta.

Selain kedua pemain itu, sejumlah pemain klub LPI juga ikut dalam seleksi, di antaranya, Lucky Wahyu dan Andik Firmansyah dari Persebaya Surabaya, Novan Setyo Songko (Persibo Bojonegoro), serta Fandy Edy, Dajusman Trisadi, dan Rachmat (PSM Makassar). Mereka semua mengikuti seleksi pertama sehingga terancam tidak bisa membela klub karena LPI akan bergulir pada Sabtu (8/1/2011). Seleksi tersebut direncanakan mulai bergulir pada 7 hingga 9 Januari.

"Mereka dipanggil karena LPI belum bergulir. Kompetisi itu juga belum terealisasi," kata Deputi Teknis BTN, Iman Arif, saat dihubungi sejumlah wartawan, Selasa (4/1/2011).

Iman membantah jika dikatakan keputusan itu merupakan akal-akalan PSSI agar pemain tersebut tidak tampil di LPI. "Tidak. Itu sesuai program timnas selama ini. Saya berharap mereka bisa datang seleksi. Kalau mereka enggak datang, pasti akan dicoret. Nantinya, pemain yang lolos seleksi akan mengikuti pelatnas jangka panjang sehingga tidak diperkenankan membela klubnya. Gaji mereka ditanggung BTN," jelas Iman.

Ketiga seleksi tersebut dilakukan untuk membentuk tim yang dipersiapkan menghadapi Pra-Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com