Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gotong Royong Bangun Infrastruktur

Kompas.com - 15/12/2010, 20:27 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Warga lereng Merapi di enam desa Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melakukan gotong royong program padat karya memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat dampak letusan Gunung Merapi.

Kepala Desa Samiran, Kecamatan Selo, Marjuki, Rabu (15/12/2010) mengatakan, warga di enam desa, Selo, Samiran, Lencoh, Jrakah, Klakah, dan Tlogolele, sejak Selasa gotong royong memperbaiki jalan rusak dan bangunan roboh akibat Merapi.

Warga Desa Samiran membersihkan rutuhan bangunan gedung serbaguna di belakang Mapolsek Selo yang roboh akibat dampak letusan Merapi.

Gedung itu, semula dijadikan dapur umum pengungsi pada letusan pertama 26 Oktober 2010.

Namun, gedung serbaguna tersebut roboh rata dengan tanah, karena terjadi letusan susulan terbesar pada tanggal 5 November 2010.

"Saat gedung roboh, para pengungsi sudah dievakusi ke Boyolali Kota," katanya.

Menurut dia, warga Selo sudah merasa aman dan kembali ke rumah dan mereka kini bergotong royong padat karya membersihkan sisa-sisa kerusakan akibat letusan.

Kepala Desa Lencoh Sumardi menjelaskan, warga bergotong royong membersihkan saluran irigasi di pinggir jalan yang tersumbat akibat terkena abu vulkanik.

Saluran irigasi ini, macet karena dipenuhi endapan material vulkanik.

Pada letusan beberapa waktu lalu, di sepanjang jalan lereng Merapi tertutup debu vulkanik setebal 10-15 centimeter.

Namun, setelah turun hujan, debu vulkanik ikut banjir dan mengendap di saluran irigasi.

Menurut dia, endapan debu vulkanik tersebut di sisi lain menguntung warga sekitar, karena dapat menutup jalan yang rusak dan membuat tanggul di jembatan desa setempat.

Desa Lencoh sedikitnya empat rumah warganya roboh akibat erupsi Merapi dan belum sempat dievakuasi. Warga kini gotong royong mengevakuasi puing runtuhan rumah roboh.

Kepala Desa Jrakah Tumar mengatakan, warga Desa Jrakah tidak pergi ke ladangnya, mereka bergotong royong membersihkan rumah yang tertutup debu vulkanik.

Menurut Tumar, setiap rukun tangga (RT), membentuk kelompok untuk membersihkan rumah secara bergiliran, agar lingkungan mereka segera pulih kembali seperti sebelum bencana.

"Desa Jrakah terdapat sedikitnya 10 rumah roboh. Warga sudah mengevakuasi reruntuhan bangunan itu," kata Tumar.

Camat Selo Djiwan Sutopo menjelaskan, padat karya sudah program setiap desa mandiri melakukan mulai Selasa hingga 10 hari ke depan.

Menurut Djiwan, padat karya desa difokuskan terutama pada perbaikan infrastruktur seperti saluran irigasi, jembatan rusak, dan rumah roboh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com