Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Madoff Bunuh Diri

Kompas.com - 13/12/2010, 04:30 WIB

NEW YORK, minggu - Setiap hari selama dua tahun belakangan ini, Mark Madoff mungkin merasakan tekanan yang amat sangat berat. Anak tertua Bernard (Bernie) Madoff, yang disebut sebagai salah satu pelaku kejahatan skema Ponzi terbesar dalam sejarah, itu bunuh diri dengan gantung diri di apartemennya di New York, Sabtu (11/12).

Tepat dua tahun setelah ayahnya dipenjarakan, Mark (46) ditemukan tewas tergantung di ruang tamu apartemennya di Manhattan, New York, di dekat anaknya, berusia 2 tahun, yang sedang tertidur nyenyak.

Orang-orang dekat Mark menyatakan, ia sangat tertekan dengan pemberitaan mengenai kasus yang menimpa ayahnya. Kasus Bernie Madoff sendiri masih dalam tahap penyelidikan.

Keluarga Bernie pun turut disidik. ”Sangat intensifnya pemeriksaan terhadap Mark menjelang penahanan Madoff telah membuatnya tertekan,” ujar rekan Mark.

Istri Mark Madoff, Stephanie, mengutus ayah tirinya ke apartemen mereka yang berharga 6 juta dollar AS itu. Sebelumnya, Stephanie yang sedang berada di Disney World, Florida, menerima pesan dari Mark melalui surat elektronik (e-mail). Isinya, Mark menyuruh seseorang untuk mengawasi anak mereka yang berusia 2 tahun, Nicholas.

Stephanie sedang berlibur di Florida bersama anak perempuan mereka yang berusia 4 tahun. Mark juga mengatakan, ia mencintai Stephanie dan anak-anak mereka. Selain pesan itu, Mark tidak meninggalkan pesan lain.

Seorang kawan mengatakan, Mark sedang berusaha mencari pekerjaan, tetapi terus dihantui kasus ayahnya, termasuk berita- berita miring dalam beberapa pekan terakhir mengenai tuntutan dari para investor yang menghujat keluarga Madoff.

”Mark seharusnya bertahan. Ini adalah tragedi yang sangat buruk dan tidak perlu terjadi,” ujar pengacara Mark, Martin Flumenbaum. ”Mark adalah korban tidak bersalah dari kejahatan ayahnya. Selama dua tahun ia juga menderita akibat kasus tersebut,” lanjutnya.

Keluarga terseret

Mark Madoff dan adiknya, Andrew, mengatakan kepada para penyelidik bahwa ayah mereka telah mengaku kepada mereka berdua, satu hari sebelum Bernie ditahan pada 11 Desember 2008.

Anak-anak Madoff itu mengaku sama sekali tidak mengetahui perbuatan ayah mereka. Walaupun demikian, mereka berdua tetap diperiksa dan dianggap mendapatkan keuntungan dari kejahatan yang dilakukan ayah mereka.

Peter Chavkin, pengacara ibu Mark, Ruth Madoff, mengatakan, ”Ruth sangat terpukul atas kejadian ini.”

Bernie Madoff (72) telah berhasil memperdaya ribuan investor yang memercayakan dana miliaran dollar AS kepadanya. Selama dua dekade terakhir ia menciptakan skema investasi bodong yang telah menarik perhatian selebriti, yayasan, dan investor institusi lainnya.

Madoff bertahun-tahun memberikan keuntungan rutin, dengan alasan ia menginvestasikan dana-dana itu di bursa saham, kepada para nasabahnya. Suatu waktu, Madoff tidak lagi bisa memberikan keuntungan karena seretnya aliran dana. Kemudian, terbukti bahwa Madoff tidak menginvestasikan dana-dana tersebut, tetapi hanya menyimpannya di bank dan sebagian dari dana itu dia tilap.

Kerugian akibat akal-akalan Madoff tersebut ditaksir sebesar 20 miliar dollar AS, bahkan disebut-sebut telah mencapai 50 miliar dollar AS. Jumlah penipuan itu membuat kasus ini menjadi kasus penipuan finansial terbesar sepanjang sejarah finansial AS. Madoff juga sudah diputuskan untuk dipenjarakan selama 150 tahun di sebuah penjara di Carolina Utara, AS.

Skandal itu juga telah menyeret rekan kerja serta keluarga Madoff. (AP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com