Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lahar, 1.172 Warga Terisolasi

Kompas.com - 02/12/2010, 20:05 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com — Jembatan Sungai Landon yang menghubungkan Desa Jrakah dan Klakah, Kecamatan Selo, Rabu, ambrol setelah diterjang banjir lahar dingin yang mengalir dari puncak Merapi.

Warga setempat sempat melakukan gotong-royong untuk membuat jalan alternatif dengan memangkas tebing di pinggir sungai itu untuk dibuat jalan darurat.

Namun, hujan deras yang turun, Kamis siang, mengakibatkan banjir lahar dingin kembali terjadi.

Bahkan, banjir lebih besar dibanding hari sebelumnya sehingga jalan alternatif itu kembali rusak.

"Warga Jrakah dan Klakah di tengah kesibukan bekerja bakti dikagetkan dengan suara gemuruh dari hulu Sungai Landon," kata Ngatun, salah satu warga, Kamis (2/12/2010).

Warga setempat kemudian menjauh dari aliran sungai dan hanya dapat melihat banjir lahar dingin kembali merusak jalan alternatif tersebut.

Menurut Kades Klakah Slamet, ambrolnya jembatan Sungai Landon, Rabu, membuat sejumlah warga Dusun Bakalan, Bangunsari, dan Sumber, Desa Klakah, sempat mengungsi ke Dusun Sepi, Desa Jrakah, hingga Dusun Kajor.

Menurut dia, akibat kejadian tersebut 1.172 warganya di tiga dusun terancam terisolasi karena akses jalan masuk ke daerah itu terputus.

Sementara itu, Kapolsek Selo Ajun Komisaris Suparma menjelaskan, warga tadinya gotong royong. Setelah jalan itu dapat dilewati, sesuai rencana, mereka akan memindahkan kendaraan roda empat lebih dulu.

"Namun, keburu diterjang lahar dingin kembali," kata Kapolsek.

Menurut Kapolsek, pemkab sudah menyiapkan tempat evakuasi di Selo, tetapi sebagian besar warga keberatan. Mereka lebih memilih tempat yang tak jauh dari rumahnya.

"Kami sudah siapkan. Namun, warga menghendaki lain. Kami terpaksa ikuti kemauannya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com