Sementara itu, ruas jalan Sidorejo-Glagaharjo sepanjang 1,5 kilometer yang merupakan penghubung Desa Umbulharjo dan Glagaharjo, Cangkringan, yang melewati Kali Gendol, tertutup abu dan material Merapi. Abu dan material endapan lahar itu setinggi rumah penduduk.
Ruas jalan lain, misalnya yang menuju ke Kaliadem (Desa Kepuharjo), Kinahrejo (Desa Umbulharjo), dan Kalitengah Lor (Glagaharjo), belum diketahui persis kondisinya. Tiga dusun itu terdekat dengan puncak Merapi. Ketinggian abu dan endapan lahar pada dusun di sepanjang Kali Gendol itu meratakan sungai, jalan, dan permukiman penduduk.
”Belum semua kerusakan terdata. Kami belum tahu ruas-ruas jalan mana yang rusak terkena awan panas. Namun, jika awan panas bersuhu 600-800 derajat celsius menyapu aspal jalan,
Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta kini menyiapkan desain tempat tinggal sementara (shelter) pengungsi. Rencananya shelter berukuran 6 x 6 meter. Rumah itu terdiri atas dua kamar tidur, ruang keluarga, dan kamar mandi. Shelter akan dibangun di Dusun Plosokerep, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.
Shelter
Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pembangunan shelter merupakan prioritas utama rehabilitasi dan rekonstruksi. Realisasi pembangunan akan diputuskan hari Sabtu (20/11).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DI Yogyakarta Rani Sjamsinarsi mengatakan, Pemprov DI Yogyakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum memiliki banyak model shelter untuk tanggap darurat, tetapi belum diputuskan mana yang akan dipakai.