Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib PPI Semakin Tak Jelas

Kompas.com - 19/11/2010, 03:41 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Nasib Pangkalan Pendaratan Ikan Tambaklorok di Kecamatan Semarang Utara, Semarang, semakin tidak jelas. Sepekan terakhir kawasan yang sudah mangkrak lebih dari tiga tahun itu menjadi lokasi penimbunan hasil pengerukan sedimentasi dari Kali Banger.

Dalam pantauan pada Kamis (18/11), jalan sejauh lebih kurang 600 meter dari jalan arteri menuju pangkalan pendaratan ikan (PPI) semakin hancur. Sementara bangunan PPI tampak dibatasi dengan ”tirai” anyaman bambu. Beberapa tumpukan lumpur kering terlihat di sebagian kawasan tersebut.

Kondisi bangunan juga semakin kumuh. Sisa genangan air laut akibat rob (limpasan air laut) masih menggenangi sebagian bangunan. Atap dari rangka besi atau baja mulai berkarat dengan sebagian genteng lepas. Adapun perairan di sekitar dermaga pendaratan hanya berkedalaman 0,5 meter-1 meter.

”Sudah semakin dangkal. Tidak ada yang mau mampir ke sini,” ujar Miyanto (55), warga Tambaklorok.

PPI Tambaklorok dibangun tahun 2004 dengan dana pemerintah pusat dan Pemprov Jateng lebih dari Rp 5 miliar. Sejak diresmikan tahun 2007, praktis kawasan PPI itu mangkrak tak berfungsi. Keberadaan PPI semula mendapat tentangan karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kota. Namun, Pemkot Semarang bersikukuh tetap membangunnya.

Jalan semakin hancur

Menurut petugas keamanan PPI Tambaklorok Wagiyo, sekitar sebulan terakhir sekeliling PPI dipasangi anyaman bambu. Kemudian beberapa truk menurunkan lumpur di sekitar lahan yang sudah disekat dengan mambu. Akibat aktivitas tersebut, kata dia, jalan menuju PPI semakin hancur. Dia mengaku sudah melaporkan hal itu kepada kelurahan setempat tetapi belum ada tanggapan.

”Kalau saya jadi pemerintah tidak akan membiarkan lumpur dibuang ke sini. Kalau hujan lumpurnya terbawa ke pinggir dermaga,” ujar Miyanto.

Mustikam (29), pekerja yang bertugas membongkar lumpur, mengaku kegiatan tersebut sudah berlangsung sepekan terakhir. Lumpur dari pengerukan Kali Banger dibuang ke PPI karena pelabuhan itu sudah ”mati”.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Ida Purnomowati mengaku tidak mempersoalkan pembuangan lumpur sedimentasi itu. Menurut dia, tumpukan lumpur itu justru bisa digunakan untuk meratakan sebagian sisi PPI.

Ida mengaku selama ini belum ada dana perawatan bangunan PPI tersebut karena kewenangannya masih di Pemprov Jateng. Baru mulai 1 Januari 2011 pihaknya akan memikirkan upaya menghidupkan PPI. ”Kami menunggu perbaikan jalan menuju PPI terlebih dahulu,” ujarnya.(GAL)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com