Dalam pantauan pada Kamis (18/11), jalan sejauh lebih kurang 600 meter dari jalan arteri menuju pangkalan pendaratan ikan (PPI) semakin hancur. Sementara bangunan PPI tampak dibatasi dengan ”tirai” anyaman bambu. Beberapa tumpukan lumpur kering terlihat di sebagian kawasan tersebut.
Kondisi bangunan juga semakin kumuh. Sisa genangan air laut akibat rob (limpasan air laut) masih menggenangi sebagian bangunan. Atap dari rangka besi atau baja mulai berkarat dengan sebagian genteng lepas. Adapun perairan di sekitar dermaga pendaratan hanya berkedalaman 0,5 meter-1 meter.
”Sudah semakin dangkal. Tidak ada yang mau mampir ke sini,” ujar Miyanto (55), warga Tambaklorok.
PPI Tambaklorok dibangun tahun 2004 dengan dana pemerintah pusat dan Pemprov Jateng lebih dari Rp 5 miliar. Sejak diresmikan tahun 2007, praktis kawasan PPI itu mangkrak tak berfungsi. Keberadaan PPI semula mendapat tentangan karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kota. Namun, Pemkot Semarang bersikukuh tetap membangunnya.
Menurut petugas keamanan PPI Tambaklorok Wagiyo, sekitar sebulan terakhir sekeliling PPI dipasangi anyaman bambu. Kemudian beberapa truk menurunkan lumpur di sekitar lahan yang sudah disekat dengan mambu. Akibat aktivitas tersebut, kata dia, jalan menuju PPI semakin hancur. Dia mengaku sudah melaporkan hal itu kepada kelurahan setempat tetapi belum ada tanggapan.
”Kalau saya jadi pemerintah tidak akan membiarkan lumpur dibuang ke sini. Kalau hujan lumpurnya terbawa ke pinggir dermaga,” ujar Miyanto.
Mustikam (29), pekerja yang bertugas membongkar lumpur, mengaku kegiatan tersebut
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Ida Purnomowati mengaku tidak mempersoalkan pembuangan lumpur sedimentasi itu. Menurut dia, tumpukan lumpur itu justru bisa digunakan untuk meratakan sebagian sisi PPI.
Ida mengaku selama ini belum ada dana perawatan bangunan PPI tersebut karena kewenangannya masih di Pemprov Jateng. Baru mulai 1 Januari 2011 pihaknya akan memikirkan upaya menghidupkan PPI. ”Kami menunggu perbaikan jalan menuju PPI terlebih dahulu,” ujarnya.(GAL)