Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Jenazah Kembali Ditemukan

Kompas.com - 12/11/2010, 22:23 WIB

MENTAWAI, KOMPAS.com — Pascapencarian korban meninggal dihentikan, jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, terus bertambah.

Koordinator Posko Tanggap Darurat BPBD Mentawai Paulinus Sabelep, Jumat, mengatakan, hari ini ditemukan 13 jenazah lagi, hingga korban meninggal menjadi 461 orang.

Ia menjelaskan, 13 jenazah yang sudah sulit dikenali itu ditemukan oleh warga di Dusun Eruk Pasaboat dan Dusun Puroarougat, Desa Malakopak Pagai Selatan.

"Ada 10 jenazah yang sudah ditemukan warga Dusun Eruk Pasaboat, dan tiga jenazah lagi ditemukan warga Puroaroagat," katanya, Jumat (12/11/2010).

Jenazah-jenazah tersebut sudah sulit dikenali sehingga langsung dimakamkan oleh warga setempat.

Menurut Paulinus, dengan ditemukannya 13 jenazah itu, maka hingga kini warga yang masih belum ditemukan sebanyak 43 orang.

Ia mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan identifikasi korban meninggal secara lengkap karena masih perlu adanya koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Sementara korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit darurat dan Puskesmas Sikakap hanya tinggal 14 orang dengan keadaan luka berat.

"Di Puskesmas Sikakap masih ada 14 pasien luka berat, pasien dengan luka ringan tidak ada. Dan ada sebanyak 13 korban luka-luka telah kita rujuk ke rumah Sakit M Djamil Padang," katanya.

Selain itu, lanjut Paulinus, sebanyak 7.830 orang masih bertahan di tempat-tempat pengungsian.

Berikut data korban dari BPBD Mentawai:

Korban tewas: 461 orang
Korban hilang: 43 orang
Luka berat: 14 orang
Luka ringan: - orang
Pengungsi: 7.830 orang (1.074 KK)

Perumahan:
Rusak berat: 554 unit
Rusak ringan: 216 unit

Sekolah:
Rusak berat: 6 unit

Fasilitas umum:
Resort: 2 Unit (Resort Macaroni dan Katiet)
Rumah ibadah: 7 unit (rusak berat)
Jembatan: 7unit (rusak berat)
Jalan: 8 kilometer (rusak berat)

Kapal pesiar:
Rusak berat: 1 unit (terbakar)
Rusak ringan: 1 unit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com