Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

112.000 Siswa Sekolah di Kota Yogya Diliburkan

Kompas.com - 06/11/2010, 03:57 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Sebanyak 112.000 siswa di seluruh Kota Yogyakarta diliburkan terkait hujan abu vulkanik dari erupsi besar Gunung Merapi pada Jumat (5/11) dini hari. Hujan abu yang lebih tebal dibandingkan hujan abu pada letusan 30 Oktober lalu dikhawatirkan mengganggu kesehatan dan kegiatan belajar-mengajar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori mengatakan, sebanyak 112.000 siswa itu merupakan seluruh siswa di Kota Yogyakarta dari tingkat TK hingga SMA, baik negeri maupun swasta yang total berjumlah 522 sekolah.

”Karena kondisi yang tidak memungkinkan ini, para siswa kami instruksikan untuk belajar di rumah dulu. Berbahaya untuk kesehatan jika anak-anak terpapar debu vulkanik,” katanya.

Saat ditanya hingga kapan kebijakan peliburan ini diterapkan, Budi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan setiap sekolah dan instansi-instansi lain.

Abu vulkanik pekat hasil erupsi Gunung Merapi pada Jumat itu terbawa angin hingga menjangkau Kota Yogyakarta yang berjarak 30 kilometer di selatan Merapi. Hujan abu mulai terjadi sejak tengah malam dan baru mereda sekitar pukul 05.00.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto mengatakan, meskipun siswa diliburkan, setiap kepala sekolah dan guru tetap harus masuk kerja. Hal itu guna menilai kondisi lingkungan sekolah dan mempersiapkan langkah-langkah pemulihan agar siap saat anak didik kembali sekolah.

Selain sekolah, kampus-kampus pun meliburkan mahasiswa, dosen, dan karyawannya. Sejumlah pengumuman di depan kampus menunjukkan kampus akan kembali aktif Senin pekan depan. Saat ini, sejumlah kampus juga digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi, antara lain Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”, dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Jumat pagi, Dinas Pendidikan Dasar Bantul banyak menerima permintaan masker dari sekolah-sekolah. Sayang, mereka tidak memiliki stok masker. Mereka berharap pemerintah daerah segera menyediakan kebutuhan masker bagi para siswa karena bahaya abu vulkanik masih terus mengancam.

Sejumlah pengungsi mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup debu vulkanik Merapi. Pemerintah Kabupaten Sleman segera mengantisipasi masalah ini secepatnya dengan menerjunkan tim medis, masker, obat-obatan, dan posko-posko darurat di banyak titik. (PRA/IRE/ENY/ENG)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com