Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu, Modul Aplikatif Siaga Bencana!

Kompas.com - 05/11/2010, 14:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Belajar dari peristiwa Wasior, Mentawai, dan letusan Gunung Merapi yang terjadi secara berurutan saat ini, kesiagaan dan antisipasi terhadap bencana lain yang kemungkinan menyusul jelas tidak bisa dianggap remeh. Pendidikan siaga dan antisipasi bencana dibutuhkan, tidak terkecuali di Jakarta yang "berkarib" dengan banjir.

"Lihat peristiwa di Mentawai atau Merapi yang meletus, masak sampai soal masker saja kekurangan, bahkan tidak siap. Dari sini terlihat bahwa pemerintah tidak aware soal manajamen kebencanaan, apalagi sampai memikirkan modul pendidikan kebencanaan bagi siswa," ujar Retno Listyarti, guru SMAN 13 Jakarta Utara kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2010).

Belajar dari ketiga peristiwa besar tersebut, kata Retno, tidak salah kalau pemerintah mau membicarakan hal ini secara serius. Di Jakarta misalnya, lanjut dia, banyak cara memberikan pendidikan penanganan bencana banjir yang memang benar-benar dibutuhkan oleh anak didik. Salah satunya siswa bisa diberikan praktik lapangan tentang menjaga lingkungan pantai secara nyata.

"Di sini, pantai-pantai di Jakarta malah banyak yang direklamasi untuk dibuat pemukiman dan hotel, ini bukti pemerintahnya yang aneh. Padahal, lahan itu bisa dijadikan hutan mangrove untuk mendidik siswa belajar menanam mangrove dan kegunaannya sebagai vegetasi yang berguna untuk mencegah abrasi," ujarnya.

Dengan cara itu, lanjut Retno, anak didik bisa belajar biologi sekaligus lingkungan hidup secara bersama-sama. Anak didik akan tahu proses terjadinya kerusakan lingkungan hidup di sekitarnya, bagaimana cara menjaganya, serta langkah-langkah untuk mengantisipasi bencana akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh manusia.

"Intinya, hal-hal yang lebih aplikatif dibutuhkan oleh mereka tentang bencana dan antisipasinya," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com