Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pernah Lelah, Pray for Indonesia!

Kompas.com - 05/11/2010, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Simpati terhadap sejumlah bencana yang terjadi di Indonesia belakangan ini terus mengalir di situs-situs jejaring sosial. Di Facebook, simbol 'Pray for Indonesia' dan berbagai status update sudah bercokol sejak banjir bandang di Wasior, Papua Barat.

Simpati dan doa-doa makin marak ketika gempa dan tsunami di Mentawai dan erupsi Gunung Merapi terjadi.

Ketika erupsi Merapi makin hebat hari ini, Jumat (5/11/2010), Etis Nehe, seorang facebooker asal Nias yang tinggal di Jakarta, menuliskan: "Turut berdukacita buat saudara2 korban erupsi gunung Merapi. Salut buat pemimpin daerah itu yg tdk kabur ke mana-mana, tidak seperti saudara2 kita di Mentawai. Doa kami, Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan."

Irene Sondang, facebooker lainnya, tampak berduka pula dengan bencana yang terjadi di Mentawai dan Merapi. "meringis mengikuti berita merapi yang mengamuk, mentawai yang susah terjangkau.. let's pray for them..." demikian tulisan yang diikuti tiga 'jempol' di sampingnya.

Sementara itu, doa yang sama juga dituliskan Ilham Farizal di status terbarunya sebelum waktu shalat Jumat berlangsung. "ya Allah lindungilah saudara2 kami di jogja dan sekitarnya.. berikan mereka keselamatan, ketabahan dan kemudahan dalam menghadapi bencana merapi... amin."

Dalam situasi ini, warga negara di akar rumput sudah tak memikirkan lagi perbedaan yang ada. Bhineka Tunggal Ika terwujud dalam rasa nasionalisme yang tinggi dan harapan akan negeri yang lebih baik dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Dan di tengah bencana yang seakan tiada habisnya ini, walau sulit, tetap tidak ADA tempat untuk meragukan kasih dan kuasa ALLAH! #PrayForIndonesia" tulis Dian Novita Elfrida, Jumat siang.

Bencana alam yang terjadi menunjukkan betapa kecilnya manusia dan menyadarkan kembali bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah penguasa alam semesta. Berdoalah terus untuk Indonesia. Namun, kiranya berkenanlah pula berbagi sedikit harta untuk para pengungsi melalui jaringan-jaringan pekerja sosial yang Anda percaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com