Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kerja Sama dengan Polisi Korup

Kompas.com - 02/11/2010, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Irwasum Komjen Nanan Soekarna meminta masyarakat agar jangan bekerja sama dengan para polisi korup dalam memberikan pelayanan sektor publik.

Imbauan itu dikeluarkan seusai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin mengeluarkan indeks kualitas layanan Kapolri yang rendah, yakni 5,21. Menanggapi rapor buruk Polri tersebut, Nanan Soekarna mengaku berterima kasih kepada KPK dan akan segera menindaklanjuti rekomendasi KPK kepada Polri untuk melakukan perbaikan.

"Survei ini ada di 22 tingkat polres, ternyata ditemukan adanya gratifikasi, baik itu masyarakatnya yang memberi maupun karena petugasnya. Artinya, masih ada kerja sama negatif antara pengguna layanan untuk mendapatkan SIM (surat izin mengemudi) dan SKCK (surat keterangan catatan kepolisian)," ucap Nanan.

Agar praktik pungutan liar bisa diberantas, Nanan meminta masyarakat untuk tidak memberikan gratifikasi dengan pihak kepolisian.

"Jangan bekerja sama dengan polisi korup atau kasarnya polisi brengsek. Kalau ada masyarakat tidak puas, bikin laporan berjenjang ke polsek, polres atau polda atau irwasum, dan ini harus bersama-sama ditindaklanjuti untuk pencegahan," ucap Nanan.

Kalaupun pencegahan tak dapat dilakukan, Nanan melanjutkan, pihaknya tidak akan segan untuk menindak tegas bersama dengan KPK.

"Untuk oknum yang melanggar, ada preventif, ada pembinaan, ada teguran, dan ada tindakan. Prinsipnya kami akan membina dulu. Kalau tidak bisa dibina, kami akan tindak tegas," tandas Nanan.

Dalam laporan Indeks Integritas Nasional pada sektor pelayanan publik yang dirilis KPK kemarin, pelayanan surat izin mengemudi yang diterbitkan Polri mendapati urutan lima layanan terburuk dengan indeks 4,4. Empat layanan terburuk lainnya, yakni surat izin usaha perusahaan angkatan laut (3,59), pendaftaran impor obat ikan dan bahan kimia (3,93), layanan pengujian keselamatan kesehatan kerja (4,21), dan pelayanan kargo (4,34).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com