JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam menanggapi bencana tsunami di Mentawai, Pemerintah Indonesia masih merasa mampu mengerahkan tenaga sendiri. Direktur Pengurangan Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, penerimaan bantuan asing dalam masa tanggap bencana sekarang sebaiknya dibatasi.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menyaring kepentingan-kepentingan yang justru mencoba bermain dalam bencana. "Bencana adalah panggung yang menarik, kalau kita buka semua akan datang, banyak kepentingan yang bermain. Kita akan coba membatasi, menyaring, siapa saja yang masuk dengan agenda mereka," ujarnya dalam jumpa pers di kantor BNPB, Jalan Juanda, Jakarta, Senin (1/11/2010).
Dikatakan Sutopo, bantuan asing bukannya tidak diperlukan dan harus ditolak. Bantuan asing boleh diterima, tetapi lebih baik setelah masa tanggap bencana berakhir atau pada masa rekonstruksi daerah bencana. "Kalau sampai saat ini kita masih bisa meng-handle (menangani). Sesuai arahan Presiden, bantuan luar hanya akan kita terima saat rehabilitasi dan konstruksi," katanya.
Meskipun demikian, Sutopo tidak membantah adanya bantuan asing yang masuk ke Mentawai saat ini. Contohnya adalah bantuan bahan makanan dari sejumlah negara ASEAN dan negara Australia. Bantuan-bantuan tersebut tetap diterima dan disalurkan, tetapi dibatasi. "Diterima tetap diterima dan disalurkan. Ketika menggunakan pesawat, diterima, masuk gudang, baru distribusi melalui kapal dan berjalan kaki," tambahnya.
Adapun jumlah total bantuan yang telah disalurkan ke Mentawai, menurut data BNPB, adalah 97,6 ton makanan. Sejumlah bantuan tersebut, menurut Sutopo, telah diterima masyarakat Mentawai di daerah bencana. Selain 97,6 ton bantuan tersebut, masih tersisa lebih banyak lagi bantuan yang menumpuk di Pulau Sikakap. Hanya saja, Sutopo belum dapat memberikan data berapa jumlah bantuan yang menumpuk itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.