MENTAWAI, KOMPAS.com — Gelombang besar disertai angin kencang di sekitar Perairan Pantai Mentawai, Sabtu, tidak menyurutkan niat para petugas PLN membantu para korban gempa 7,2 SR dan tsunami di pengungsian di Desa Saumanganyak, Mentawai, Sumbar.
"Kami mesti tetap berangkat untuk membawa genset, walaupun cuaca buruk. Warga Mentawai di tempat-tempat pengungsian sangat membutuhkan listrik. Tujuan kami hanya satu membantu warga yang dilanda musibah," kata Jhon, satu dari karyawan PLN.
BMKG saat itu memang meramalkan akan terjadi gelombang besar disertai angin kencang di Kabupaten Mentawai.
Gelombang laut setinggi 4 meter dan hujan lebat itu diperkirakan akan berlangsung selama empat hari mendatang.
Namun, demi menolong korban gempa dan tsunami Mentawai, mereka tetap berangkat, hingga akhirnya satu dari dua kapal yang membawa genset itu dihantam ombak.
John mengakui saat berangkat dari Pelabuhan Sikakap, sekitar pukul 13.30 WIB, cuaca mulai buruk.
"Kami tahu cuaca memang memburuk, tapi kami tidak menyangka jika gelombang sedemikian besar," katanya.
Ketika berada di tengah laut, tiba-tiba datang gelombang besar disertai angin kencang. Kapal yang berisi lima penumpang itu dihantam gelombang yang mencapai 3 meter dan terbalik.
Kapal lainnya yang sama-sama berangkat dari Pelabuhan Sikakap selamat dari hantaman gelombang besar.
"Semua barang milik PLN dan barang lain di atas kapal tenggelam. Beruntung semua penumpang selamat," kata Jhon.