Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi di Awal Bencana

Kompas.com - 30/10/2010, 04:35 WIB

Pagi harinya televisi yang sama mewawancarai kepala BPBD Sumbar dan tidak ada informasi bahwa telah terjadi tsunami. Baru setelah saya sampai di Jakarta, pukul 17.00, televisi nasional menginformasikan bahwa telah terjadi tsunami di beberapa kampung di Pulau Pagai Selatan. Puluhan korban tewas dan ratusan hilang.

Selama hampir 24 jam, pemerintah dan BPBD Kabupaten Mentawai dan Sumatera Barat tidak mempunyai informasi yang akurat dan tepat mengenai apa yang terjadi. Padahal, mereka berwenang dan berada di lokasi yang terdekat dengan lokasi gempa. Mereka bahkan belum mampu mencapai daerah bencana dengan alasan cuaca sangat buruk.

Hal mutlak

Infrastruktur komunikasi dan sistem informasi bencana merupakan hal mutlak yang harus dibangun oleh pemerintah untuk menanggulangi bencana dan harus tetap berfungsi dengan baik apabila terjadi bencana.

Pusat-pusat informasi harus dibangun di lokasi-lokasi rawan bencana dan harus dapat menjangkau lokasi-lokasi yang paling terpencil sekalipun sehingga dengan cepat bisa menjaring informasi pertama tentang apa yang terjadi di lokasi bencana. Dengan demikian, tim penyelamat dan pertolongan pertama dapat berangkat ke lokasi dengan persiapan akurat sehingga dapat memberikan pertolongan pertama dan penyelamatan yang cepat, efektif, dan efisien.

Di sisi lain, warga juga bisa mendapat petunjuk yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan diri sehingga jumlah korban bisa diminimalkan.

Sistem komunikasi harus memanfaatkan seluruh sistem komunikasi yang ada, baik tradisional maupun modern. Komunikasi tradisional misalnya dengan kentungan, terompet, beduk, dan yang modern misalnya dengan radio, satelit, internet, telepon, telepon seluler, dan televisi. Semua saluran radio dan televisi, lokal dan nasional, juga operator telepon seluler diwajibkan untuk memberitakan informasi dan instruksi dari BPBD.

Informasi-informasi tentang penyelamatan dan evakuasi harus sampai kepada kantor pemerintah terdekat, rumah sakit, kantor pelayanan pemerintah, kantor LSM, serta saluran televisi dan radio lokal.

Saluran telepon darurat dibuka dengan operator yang dapat menjawab dan beroperasi 24 jam penuh untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat, dari cara dan ke mana menyelamatkan diri sampai informasi korban. Semua disiapkan dengan sistem yang saling mendukung, kalau salah satu saluran gagal berfungsi, maka yang lain segera mengisi.

Kejadian gempa dan tsunami di Pagai Selatan ini sekali lagi menunjukkan ketidaksiapan kita dalam menghadapi bencana. Oleh karena itu, bencana ini (sekali lagi) hendaknya menjadi momentum untuk segera membangun tata kelola dan tata laksana penanggulangan bencana yang baik, di mana sistem informasi dan komunikasi adalah bagian yang prinsipiil.

Kalau sejak dulu sistem ini dibangun, barangkali ratusan korban yang tewas dan hilang dapat dicegah karena pertolongan dan penyelamatan pertama dapat segera dilakukan.

Emmy Hafild Direktur Program Kemitraan untuk Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com