Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Al Quran Tiba-tiba Muncul di Kamar

Kompas.com - 29/10/2010, 20:01 WIB

Baru beberapa menit berada dalam mobil, keluarga Poniman tak tahan hawa panas yang menyergap. Tak ada jalan lain, mereka harus meninggalkan mobil dan kembali ke rumah.

Bagaimana caranya? Rupanya, ada saat ada akal. Bantal yang ada dalam mobil dipakai sebagai alas tumpuan kaki agar tidak kepanasan.

Kembali ke kamar semula, keluarga abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu lagi-lagi disergap ketidakpastian. Mereka kemudian memutuskan untuk meninggalkan rumah dengan berjalan kaki.

Sebelumnya, ada seorang relawan, Pandu Nugraha, yang mencoba membantu keluarga Ponimin.

"Relawan itu datang ke rumah kami mengendarai sepeda motor trail. Ia membawa oksigen sesuai permintaan kami. Sepatu boot yang dikenakannya meleleh," ujar Lilik.

Sepada motor ditinggalkan begitu saja di luar rumah sehingga dalam waktu singkat hancur terkena awan panas.

"Relawan tersebut dan seorang tetangga bernama Pak Tris bersama keluarga kami kemudian memutuskan keluar dari rumah dengan berjalan kaki, sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa. Ibu terpaksa digendong relawan karena kakinya berdarah," kata Lilik.

Untuk melawan abu dan pasir panas yang menutup jalan, Lilik mengambil sejumlah batalan kursi sofa sebagai alas.

Keluarga Ponimin, Pak Tris, dan relawan berjalan dengan menginjak bantalan sofa secara estafet sejauh sekitar 500 meter.

Selanjutnya mereka berjalan kaki tanpa alas bantal sekitar 1 km menuju kaki Gunung Merapi.

"Bapak hanya mampu jalan kaki sekitar 500 meter karena kakinya terbakar ketika berjalan di atas pasir panas. Beliau berhenti di sebuah tempat parkir," kata Lilik.

Keluarga itu kemudian dapat dievakuasi menggunakan mobil jemputan dan dilarikan ke RS Panti Nugroho di Kecamatan Pakem, Sleman.

Selanjutnya Ponimin yang mengalami luka bakar di kaki dan pantat dirawat di klinik dr Ana Ratih Wardhani, di Kecamatan Ngemplak, Sleman. (Febby Mahendra/Krisna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com