Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinahrejo Tetap Hidup dalam Mitologi

Kompas.com - 28/10/2010, 04:09 WIB

Tempat tinggal juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan (83), di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Sleman, DI Yogyakarta, luluh lantak tersapu awan panas. Tak satu pun bangunan tegak berdiri tanpa kerusakan. Alam yang dulunya hijau berubah menjadi kelabu hanya dalam hitungan menit. Mbah Maridjan pun ikut tewas akibat letusan Merapi, Selasa (26/10) petang.

Pantauan Kompas, kemarin, abu vulkanik setinggi lebih dari 10 sentimeter menutup lantai dan perabotan rumah Mbah Maridjan. Atap bangunan rata dengan tanah. Foto Mbah Maridjan bersama beberapa rekannya—termasuk atlet tinju Chris John—menyembul di antara reruntuhan rumah.

Tubuh Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di rumahnya, Selasa malam. Tetangga Mbah Maridjan, Sumijo (40), mengaku salut dengan keteguhan Mbah Maridjan dalam menjalankan tugas sebagai juru kunci Merapi. ”Dedikasinya menjalankan tugas sebagai juru kunci perlu dicontoh,” kata Sumijo.

Mbah Maridjan, menurut Sumijo, sebenarnya sudah tahu bahwa kondisi Merapi tidak lagi aman. Kepada warga lain, ia menyarankan untuk segera mengungsi. Tetapi, sebagian di antara warga memilih tetap menunggui Merapi bersama Mbah Maridjan. Itulah sebabnya, ada banyak korban tewas dalam musibah ini. Setidaknya,

tim relawan menemukan 31 jenazah saat mengevakuasi Desa Umbulharjo.

Menurut Sumijo, warga memang cenderung mengidolakan sosok Mbah Maridjan. Mereka tetap berjaga-jaga di kawasan desa meskipun Mbah Maridjan sudah meminta mereka untuk mengungsi.

Ketika menyadari kondisi semakin tidak aman, warga sebenarnya sudah akan ikut mengungsi. Tetapi, terlambat. Tetangga Mbah Maridjan, Wiyono, bersama istrinya, Emi, anaknya yang berumur satu bulan, dan ibunya turut masuk daftar korban tewas.

Sesaat sebelum diterjang awan panas, Wiyono menelepon aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Charitas, Kristanto, untuk mengevakuasi dia dan keluarganya. ”Tetapi, awan panas keburu menyapu Kinahrejo sebelum tim evakuasi tiba. Tim evakuasi tidak bisa masuk karena jalan tertutup pohon tumbang,” kata Kristanto menceritakan.

Ditutup

Tim relawan mengevakuasi jenazah korban di Kinahrejo pada Selasa malam dan Rabu dini hari. Menjelang siang kemarin, kawasan Kinahrejo kembali ditutup bagi masyarakat umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com