Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Bangsa Indonesia Harus Tegar

Kompas.com - 27/10/2010, 16:55 WIB

MENTAWAI, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono menyatakan bangsa Indonesia harus tegar menghadapi berbagai bencana yang beruntun terjadi dan jangan menyesali. Pasalnya, negeri yang selain memiliki potensi kekayaan alam dan sumber daya lainnya juga menyimpan potensi gempa bumi dan tsunami dan bencana alam lainnya.

"Kita harus menerima dan harus tegar menghadapi apapun bencana yang terjadi. Sebab, negeri ini adalah warisan yang kita terima dari nenek moyang kita, termasuk kekayaan dan apa pun juga," tandas Wapres Boediono saat ditanya Kompas, sebelum meninggalkan Dusun Muntei Baru-baru, Desa Betu Monga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (27/10/2010) siang.

Sebelumnya, Wapres dimintai tanggapannya mengenai bencana alam yang terjadi secara beruntun sebelum gempa bumi dan tsunami Mentawai, tercatat pula bencana letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah, banjir bandang Wasior di Teluk Wondama, Papua Barat.

Dusun Muntei Baru-baru merupakan salah satu dari 12 dusun yang hancur diterjang gempa bumi dan tsunami dengan kekuatan 7,2 SR pada Senin (26/10/2010) malam lalu. Dusun yang terletak di pinggir pantai Pulau Pagai Utara itu rata dengan tanah dan sama sekali tidak menyisakan bangunan satu pun.

Dari 301 jumlah penduduk atau 73 kepala keluarga Dusun Muntei Baru-baru tercatat 67 orang ditemukan meninggal dan 131 yang hilang.

Menurut Wapres, bagi bangsa Indonesia sekarang ini penting adalah bagaimana menangani setiap peristiwa dengan sebaik-baiknya dan cepat.

Dalam kunjungan itu, Wapres disertai Menko Kesra Agung Laksono, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Mensos Salim Segaf Al Jufrie, Menteri PU Djoko Kirmanto dan Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto serta Ketua DPD Irman Gusman dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Nasional
    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    Nasional
    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    Nasional
    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    Nasional
    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

    Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Nasional
    MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    Nasional
    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com