Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI-Rakyat Sama-sama Merana

Kompas.com - 23/10/2010, 03:27 WIB

”Tidak banyak kemajuan wilayah perbatasan. Orang dari pusat (Jakarta) kalau mengunjungi perbatasan juga memilih datang dari Kuching yang sarana jalannya lebih baik,” kata Haji Talib (62), tokoh masyarakat setempat.

Saat waktu menunjukkan pukul 06.00, suasana semakin ingar-bingar. PLB dibuka, ratusan orang, bus, truk, dan kendaraan kecil bergerak dari wilayah Indonesia ke pos Imigrasi, Karantina, dan Bea Cukai. Pada waktu bersamaan, hanya belasan pelintas yang datang dari wilayah Malaysia ke Indonesia.

Minim fasilitas

Lettu Andry pun memimpin anak buah yang segera menempati posisi di pintu keluar dan pintu masuk PLB Entikong.

Sersan Dua Andi bersama dua temannya memeriksa identitas pelintas batas dan mobil yang masuk dari Malaysia. Anggota TNI memeriksa barang bawaan secara perlahan. Itu pun tidak semua barang bisa diperiksa saksama.

Semua dilakukan secara manual, tidak ada metal detector, tidak ada kacamata pengintai malam (night vision), dan tidak ada pemindai suhu badan (thermal scanner).

”Kami mengajukan sejak tahun 2007 untuk perlengkapan baru, setidaknya metal detector,” kata Andry.

Sungguh miris melihat sarana yang dimiliki mengingat sebelum Imigrasi, Karantina, dan Bea Cukai memeriksa, pasukan TNI adalah garda terdepan yang menjaga perbatasan Indonesia.

”Saya nak balek Indon, Pak. Habis ambil gaji suami yang kerja di Samling,” ujar Rusmini kepada Andi yang memeriksa dokumennya. Rusmini adalah warga asli Kalimantan Barat yang suaminya bekerja di Sarawak.

”Ibu, kalau menyebut Indonesia, yah. Negara kita bukan disebut Indon,” ujar Andi kepada Rusmini yang dibalas dengan senyum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com